HEBOH Video AI Wisata Neraka, Ulama: Ini Permainkan Agama dan Bisa Dianggap Murtad!

- Minggu, 08 Juni 2025 | 08:35 WIB
HEBOH Video AI Wisata Neraka, Ulama: Ini Permainkan Agama dan Bisa Dianggap Murtad!

PARADAPOS.COM - Rangkaian video buatan kecerdasan buatan (AI) berjudul "Hari Pertama di Neraka" viral di media sosial dan menuai kecaman luas, termasuk dari kalangan ulama di Indonesia dan Malaysia.


Video tersebut menampilkan suasana neraka yang digambarkan secara jenaka, seperti tempat wisata dengan lava panas dan kolam rebus dosa, lengkap dengan candaan yang dianggap menyesatkan.


Dalam tayangan yang tersebar di platform seperti TikTok dan YouTube, sejumlah karakter terlihat bercanda dan tertawa di tengah suasana neraka. 


Salah satu dialog yang viral berbunyi, “Hari pertama di neraka, guys, bareng teman lama gw, ternyata masuk neraka juga.”


Netizen menanggapi dengan marah. Seorang pengguna X menulis, “Cemas plus muak banget! Neraka kok dijadikan bahan bercandaan seperti ini.”


Video yang diduga menggunakan teknologi AI dari Google Veo itu memicu reaksi keras dari sejumlah tokoh agama. 


Ustaz Adi Hidayat, dalam potongan ceramah yang viral di TikTok, menyatakan keprihatinannya.


“Saya bingung ya. Neraka itu ancaman nyata dari Allah. Kok bisa-bisanya dijadikan lelucon?” ujarnya.


Komentar tajam juga datang dari Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Utang Ranuwijaya, yang menyebut video tersebut sebagai bentuk pendangkalan akidah.


“Dari sisi ajaran Islam, ini bisa termasuk kategori perbuatan yang menyesatkan umat dan menodai agama,” katanya.


Sementara itu, Ustaz Rifky Ja’far Thalib, dalam sebuah ceramah yang kini juga beredar di media sosial, menegaskan bahwa mempermainkan gambaran neraka termasuk dosa besar.


“Di neraka itu, hari pertama saja mempermainkan sudah termasuk dosa besar. Bahkan, kata para ulama, bisa sampai derajat murtad,” katanya. 


Ia mengutip ayat Al-Qur’an yang menyebut orang-orang yang mempermainkan agama akan dijawab, “Janganlah kalian meminta maaf, karena kalian telah kafir setelah beriman.”

Halaman:

Komentar