PARADAPOS.COM - Bentrokan antara massa demo dengan aparat kepolisian kembali pecah di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) sore.
Bentrok berlangsung sejak sekitar pukul 17.25 WIB ketika massa yang semula mundur dari Jalan Gerbang Pemuda menuju Pintu Satu Senayan kembali berhadapan dengan aparat.
Pengamatan Kompas.com di lokasi pada pukul 19.00 WIB, sejumlah massa yang terlibat bentrok ditangkap dan tampak mengalami pemukulan oleh aparat. Beberapa di antaranya bahkan terlihat tak sadarkan diri.
Sejumlah anggota Brimob terdengar berteriak kepada massa yang ditangkap, “Mati enggak tuh,” tepat di tikungan menuju Jalan Patal Senayan. Massa yang ditangkap dibawa menggunakan sepeda motor polisi ke kawasan GBK Arena.
Setelah diturunkan dekat mobil water canon, massa yang ditangkap kembali dipukuli secara bergantian dengan bambu dan helm oleh sejumlah oknum, salah satunya berseragam lengkap dengan helm bertuliskan "polisi".
“Setelah digebukin, baru dibawa ke arah Jalan Tembak Senayan,” kata seorang saksi mata kepada Kompas.com.
Dalam suasana ricuh tersebut, reporter Kompas.com yang merekam video insiden sempat ditegur seorang anggota Brimob. Anggota tersebut mengarahkan baton hitam sambil menanyakan asal media.
“Ngapain divideo-video, enggak boleh,” ucap anggota Brimob itu.
“Saya wartawan, Pak,” jawab reporter Kompas.com.
“Kalau media juga ngapain,” balasnya sembari menunjuk dengan baton.
Setelah itu, terlihat juga sejumlah media juga dilarang untuk mengambil foto maupun video di lokasi kejadian.
Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com telah meminta keterangan resmi dari Humas Polda Metro Jaya terkait dugaan pemukulan terhadap massa yang ditangkap.
Namun, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak kepolisian mengenai insiden tersebut.
Sebelumnya, kericuhan bermula ketika massa berlari ke arah polisi sambil menenteng bambu dan melempar batu. Aparat tak berseragam juga terlihat melempar batu balasan.
Pasukan baris depan kepolisian membuat barikade menggunakan tameng. Mereka beberapa kali memukul-mukul tameng dengan baton secara bersamaan, memancing massa untuk maju.
Sementara itu, massa melempar petasan dan menyalakan kembang api yang menimbulkan ledakan keras. Beberapa kali, bom molotov dilemparkan hingga membakar pos jaga di area GBK.
Bentrokan berlangsung sekitar 20 menit. Kedua pihak saling maju mundur untuk melakukan serangan. Polisi tak berseragam juga terlihat menargetkan massa yang berada di barisan depan untuk kemudian ditangkap.
Di waktu yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan, pihaknya masih melakukan patroli dan pengamanan di sekitar lokasi.
Menurut dia, aksi unjuk rasa sejak pagi hari sempat berlangsung kondusif hingga sore.
Namun, ia menyebut ada pihak lain yang melakukan tindakan anarkis di luar kelompok mahasiswa dan buruh yang berunjuk rasa di depan DPR RI.
“Ini pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, tidak ada koordinator lapangan, tidak ada struktur, langsung melakukan tindakan yang menyebabkan gangguan ketertiban,” kata Ade Ary dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.
Ia menuturkan, aparat menemukan sejumlah pelajar yang sempat terprovokasi untuk ikut dalam aksi.
“Angkanya sekitar 276 pelajar, ada yang membawa anak panah, ada yang membawa botol untuk dilemparkan ke petugas,” ujarnya.
Ade Ary menegaskan polisi masih mendalami identitas kelompok yang diduga melakukan provokasi hingga kericuhan pecah.
Sumber: kompas
Artikel Terkait
Rantis Brimob Lindas Ojol, Kapolri Minta Maaf Sedalam-dalamnya
Tagar POLISI PEMBUNUH Trending di X Usai Viral Driver Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob
Viral Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol Saat Bubarkan Massa Demo DPR
Seruan Aksi Ojol Menggema Pasca Rekan Digilas Brimob, Massa Siap Hijaukan Jakarta