PARADAPOS.COM - Indonesia menempati peringkat ketiga dalam laporan Indikator Ekonomi Islam Global (SGIE) 2024–2025, menandai tren peningkatan yang stabil selama satu dekade terakhir.
Laporan SGIE yang diterbitkan oleh DinarStandard merupakan publikasi tahunan yang menganalisis dan memberi peringkat kinerja negara-negara di sektor utama ekonomi Islam, termasuk makanan halal, pariwisata ramah Muslim, dan sektor terkait lainnya.
Selain itu, laporan tersebut juga menyoroti peluang serta tren yang membentuk lanskap ekonomi Islam global.
Dalam hal ini, Indonesia berhasil mempertahankan posisi ketiga dunia dengan skor Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 99,9, memperkokoh perannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam ekonomi syariah global.
Dengan peningkatan skor sebesar 19,8 poin dibandingkan tahun sebelumnya, capaian ini menegaskan momentum pertumbuhan yang kuat dan konsisten dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah Indonesia.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia karena mempertahankan posisi ketiga," kata seorang mitra di DinarStandard, Reem El Shafaki, pada peluncuran global Laporan SGIE 2024–2025, dikutip dari Antara (9/7/2025).
Lantas, negara mana saja dengan ekonomi Islam terkuat di dunia 2025?
10 ekonomi Islam terkuat di dunia 2025
Laporan SGIE 2024–2025 menyoroti tujuh sektor utama ekonomi Islam global, yaitu makanan halal, keuangan Islam, pariwisata ramah Muslim, fesyen sederhana, kosmetik halal, farmasi, serta media dan rekreasi.
Dalam lima tahun pertama sejak indikator ini diperkenalkan pada Laporan SGIE 2014–2015, Indonesia berada di peringkat ke-10 dan ke-11.
Indonesia kemudian naik ke peringkat lima pada 2019–2020, dan berhasil bertahan di peringkat keempat selama dua edisi laporan berturut-turut, yaitu 2020–2022.
Selanjutnya, pada laporan 2023–2024 hingga edisi terbaru 2024–2025, Indonesia berhasil menempati posisi ketiga dunia.
"Selain itu (posisi ketiga), Indonesia telah menduduki posisi pertama dalam indikator fesyen sopan, posisi kedua dalam pariwisata ramah Muslim, dan posisi kedua dalam farmasi dan kosmetik," ujar El Shafaki.
Indonesia juga berada di peringkat keempat dalam makanan halal, keenam dalam keuangan Islam, dan ketujuh dalam media dan rekreasi.
Dalam hal investasi, Indonesia telah melampaui semua negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) lainnya dalam jumlah transaksi.
Pada 2023, Indonesia mencatat 40 transaksi bernilai 1,6 miliar dollar AS dan menjadikannya sebagai salah satu pusat investasi terkemuka dalam ekonomi halal.
Investasi dalam skala besar pemerintah Indonesia di sektor ekonomi Islam telah mendorong peningkatan produksi makanan halal lokal, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperkuat rantai pasokan domestik.
Sementara itu, Malaysia mempertahankan posisinya sebagai negara dengan ekonomi Islam terkuat di dunia dalam edisi SGIE 2024/2025.
Dengan demikian, Malaysia menempati peringkat pertama secara keseluruhan untuk tahun ke-11 secara berturut-turut.
Selain unggul di sektor pariwisata ramah Muslim, negara tersebut juga menonjol dalam bidang keuangan syariah, makanan halal, dan farmasi halal, sebagaimana dikutip dari Islamic Tourism Centre (ITC).
Lebih lanjut, berikut ini adalah daftar negara dengan ekonomi Islam terkuat di dunia 2025:
- Malaysia — Skor 165,1
- Arab Saudi — Skor 100,9
- Indonesia — Skor 99,9
- Uni Emirat Arab (UEA) — Skor 95,8
- Bahrain — Skor 81,9
- Yordania — Skor 71,4
- Kuwait — Skor 67
- Pakistan — Skor 64
- Turkiye — Skor 64
- Qatar — Skor 60,4.
Dari situ, Indonesia berada di posisi ketiga daftar negara dengan ekonomi Islam terkuat di dunia 2025.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Prabowo Didesak Bentuk Tim Investigasi Imbas Aksi Brutal Polisi
Ini Identitas Tujuh Brimob Pelindas Ojol
Kawasan Senen Dini Hari Mencekam, Warga-Brimob Bentrok
UPDATE! Dokter Tifa Temui Orang Dalam, Ungkap Perintah Untuk Penjarakan Akademisi