PARADAPOS.COM - Sedang viral sebuah podcast yang mewawancarai Bapak Ihsan, seorang diaspora Indonesia di Sydney.
Pada saat kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi beserta rombongan ke Sydney di tahun 2017, Pak Ihsan diminta bantuan oleh pihak KJRI untuk menemani Gibran, Selvi Ananda dan Jan Ethes untuk berkeliling kota Sydney dengan menggunakan mobil Beliau.
Gibran minta Pak Ihsan mengantar ke UTS Insearch.
Saat itu Gibran dengan polos bercerita kepada Pak Ihsan bahwa dia pernah sekolah di situ tapi hanya sebentar, tidak sampai selesai, cuma 6 bulan.
Saya ulangi lagi:
Hanya sebentar, tidak sampai selesai, cuma 6 bulan.
Wow! Ini benar-benar wow! Padahal dalam dokumen publik resmi di KPU maupun Kemensetneg, Gibran klaim menjalani pendidikan di UTS Insearch selama 3 tahun.
Kalau orang-orang seperti saya hanya bisa menganalisis dengan berbekal berbagai informasi yang tersedia di domain publik, Pak Ihsan ini statusnya SAKSI MAHKOTA.
Baru saja di status kemarin saya bertanya-tanya, kenapa terkait riwayat pendidikan di UTS Insearch, yang dipamerkan Gibran ke publik hanya Surat Keterangan Penyetaraan keluaran Ditjen Dikdasmen saja? Sertifikat keluaran UTS Insearch-nya sendiri mana Bran?
Lalu…. BOOM! Muncul video kesaksian Pak Ihsan ini…
Kalau kesaksian Pak Ihsan ini benar adanya, artinya Gibran tidak punya Sertifikat UTS Insearch.
Artinya, Surat Keterangan Penyetaraan UTS Insearch yang dikeluarkan Ditjen Dikdasmen adalah Suket BODONG!
Selama ini kita berdebat apakah program UTS Insearch itu betul setara SMA. Jadi antiklimaks KALAU ternyata sertifikat UTS Insearch-nya sendiri malah tidak dimiliki Gibran.
Artikel Terkait
Fakta Gadai Mobil Pajero untuk Selamatkan Bilqis dari Suku Anak Dalam
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Modus Pencatutan Harga Impor: Barang Rp 45 Juta Dicatat Cuma Rp100 Ribu
Oknum Brimob Aniaya Mantan Pacar di Binjai: Kronologi & Proses Hukum Terbaru
Wamenag Zainut Tauhid Saadi Minta Gus Elham Hentikan Aksi Cium Anak Perempuan yang Viral