Alat Berat Mulai Dikerahkan ke Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, 59 Korban Masih Hilang

- Kamis, 02 Oktober 2025 | 06:35 WIB
Alat Berat Mulai Dikerahkan ke Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, 59 Korban Masih Hilang



PARADAPOS.COM  – Memasuki hari keempat pascakejadian musala ambruk di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, tim SAR gabungan mulai menurunkan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi korban. Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan komunikasi intensif dengan keluarga korban.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, seluruh langkah sudah dikonsultasikan bersama keluarga, Mereka sepakat pencarian dengan metode manual yang difokuskan menyelamatkan korban selamat dihentikan. Tahapan selanjutnya adalah evakuasi korban menggunakan alat berat.


“Suara bulat dari keluarga menyatakan sudah cukup. Sekarang tolong segera dilakukan evakuasi dengan alat berat. Bila ditemukan jenazah, langsung diurus sesuai tata cara agama dan keyakinan masing-masing,” ujar Suharyanto, Kamis (2/10/2025).

Suharyanto menjelaskan, reruntuhan bangunan musala setinggi empat lantai yang ambruk menghasilkan kondisi yang disebut sebagai pancake collapse atau tumpukan beton bertingkat. Situasi ini sangat berisiko dan menyulitkan tim SAR.


Sebelumnya, tim Basarnas sempat mensterilkan area untuk menggunakan alat deteksi canggih, termasuk drone thermal, guna mencari tanda-tanda kehidupan. Namun hingga Rabu malam hingga Kamis pagi, tidak lagi ditemukan sinyal adanya korban yang masih hidup.

“Kami memberi waktu sampai lokasi disterilkan, bahkan dalam kondisi sunyi total. Namun hingga tadi pagi tidak terdeteksi tanda-tanda kehidupan. Karena itu, tahap berikutnya diputuskan dengan menggunakan alat berat,” jelasnya.


Berdasarkan data yang dihimpun hingga hari keempat, total korban tercatat 108 orang. Dari jumlah itu, 103 orang selamat, 5 orang meninggal dunia, sementara 59 korban masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun reruntuhan.

Suharyanto menegaskan, angka 59 masih bersifat dinamis.


“Mudah-mudahan tidak sebanyak itu. Bisa saja beberapa santri ternyata berada di tempat lain dan belum melaporkan diri. Kita tetap berdoa ada keajaiban,” katanya.

Sumber: inews 

Komentar