Prasetyo Hadi juga mengungkapkan bahwa detail dan rangkaian acara KTT yang akan diikuti Presiden masih dipelajari. Namun, harapannya besar agar pertemuan internasional ini dapat menghasilkan terobosan signifikan yang membawa perdamaian dan stabilitas untuk rakyat Gaza.
“Keputusan Bapak Presiden untuk menghadiri undangan ini adalah dalam rangka menjaga hubungan baik antarnegara dan merupakan bagian dari ikhtiar kita selama ini untuk perdamaian,” pungkas Prasetyo.
Latar Belakang KTT Perdamaian Gaza
KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh dipimpin bersama oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi. Pertemuan puncak ini rencananya akan membahas proposal dari Amerika Serikat untuk mengakhiri perang antara Israel dan Gaza.
Sebagai langkah awal menuju gencatan senjata yang lebih permanen, KTT ini akan dihadiri oleh para pemimpin dari lebih dari 20 negara. Tujuannya adalah untuk mengakhiri konflik bersenjata, meningkatkan upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah, serta membuka babak baru keamanan dan stabilitas regional.
Artikel Terkait
TNI AL Gagalkan Pengiriman Nikel Ilegal di Konawe Utara, Ini Modus Pelanggarannya
Gus Yahya Pimpin Rapat PWNU di PBNU Usai Pemecatan: Banser Siaga, Ini Fakta Terkini
KPK Geledah Kantor Kontraktor Proyek Monumen Reog Ponorogo di Surabaya
PBNU Copot Gus Yahya: Kronologi, Surat Edaran, Dampak & Proses Banding