Iran Tolak Mentah-Mentah Tawaran Trump untuk Berunding Nuklir Lagi
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, secara tegas menolak tawaran Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke meja perundingan membahas program nuklir Iran. Penolakan ini disampaikan Khamenei sebagai bentuk kekecewaan atas serangan AS yang dianggap mengkhianati proses diplomasi.
Latar Belakang Penolakan Iran
Iran merasa dikhianati oleh serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklirnya pada 22 Juni, yang terjadi di tengah-tengah lima putaran perundingan nuklir yang telah berjalan. Serangan ini juga berlangsung dalam situasi konflik antara Iran dan Israel, yang semakin memperkeruh hubungan.
Khamenei menyatakan bahwa Iran enggan kembali ke meja perundingan karena merasa ditipu. "Trump mengatakan dia adalah seorang pembuat kesepakatan yang andal, tapi jika suatu kesepakatan disertai dengan paksaan dan hasilnya sudah ditentukan sebelumnya, itu bukan kesepakatan melainkan pemaksaan dan intimidasi," tegas Khamenei.
Klaim AS dan Bantahan Iran
Dalam pidatonya di hadapan Knesset, parlemen Israel, Trump menyatakan akan sangat bagus jika AS bisa menegosiasikan kesepakatan damai dengan Iran. Dia juga mengulangi klaim bahwa AS gagal menghancurkan fasilitas nuklir Iran dalam serangan tersebut.
Menanggapi hal ini, Khamenei membantah dengan sarkastis, "Presiden AS dengan bangga mengatakan mereka mengebom dan menghancurkan industri nuklir Iran. Baiklah, teruslah bermimpi!"
Artikel Terkait
Diduga Ada Transaksi Gelap di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Kata Pengamat
Viral! Aksi Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7, Netizen Beramai-ramai Minta Komisaris Transjakarta Dicopot
Viral! Bjorka Bocorkan Data Registrasi SIM Card, Roy Suryo Terciduk Jadi Korban?
Nadiem Makarim & Ainun Naim Dituding Kuasai Trisakti secara Ilegal, Ini Faktanya!