Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, menyoroti tantangan dalam mengusut dugaan pemufakatan jahat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Menurutnya, untuk mengungkap indikasi ini, aparat penegak hukum perlu memeriksa pihak dari China. Namun, penyelidikan akan menemui jalan buntu jika China tidak memberikan izin atau kerjasama.
Yudi menegaskan, "Kalau kita langsung asumsi di sini ada pemufakatan jahat, makanya salah satu yang diperiksa adalah pihak dari China. Kalau misalnya China tidak berkenan agak sulit, enggak bisa diusut," ujarnya dalam program Rakyat Bersuara di iNews.
Strategi Penyidikan: Mulai dari Hilir
Alih-alih langsung menyasar tahap perencanaan yang kompleks dan melibatkan lintas negara, Yudi menyarankan penyelidikan dugaan korupsi kereta cepat Whoosh dimulai dari bagian hilir proyek. Pendekatan ini dianggap lebih strategis untuk mengumpulkan bukti awal.
"Makanya tekniknya bagi saya sekarang kita jangan penggal kepala naga dulu dari perencanaan," tuturnya.
Artikel Terkait
Bangkai Orangutan Tapanuli Ditemukan Tertimbun Kayu di Tengah Operasi SAR: Kronologi & Fakta Lengkap
Forum Kiai NU Jawa Desak MLB, Usul Rhoma Irama Pimpin PBNU - Konflik Internal Terbaru
Dandhy Laksono: Bencana Sumatra Bukan Alam, Tapi Bencana Buatan Manusia - Analisis Lengkap
Ade Tya Bocorkan Isi Chat Rahasia dengan Ari Lasso, Picu Ancaman Keras dari Dearly Djoshua