Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh masih menyisakan pertanyaan besar, terutama menyangkut utang yang menumpuk kepada China. Apakah proyek infrastruktur ini benar-benar dibangun untuk kepentingan rakyat?
Pertanyaan Mendasar: Kereta Cepat Whoosh untuk Siapa?
Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina, Dr Handi Rizsa Idris, mempertanyakan alasan di balik ambisi pemerintah era Presiden Joko Widodo membangun kereta cepat, yang kini meninggalkan beban utang besar di era Presiden Prabowo Subianto.
"Sebenarnya ada satu pertanyaan mendasar, proyek itu buat kepentingan siapa, apakah untuk kepentingan masyarakat?" ujar Handi Rizsa dalam sebuah siaran pers Indef.
Tingkat Urgensi dan Pilihan Transportasi yang Ada
Ditinjau dari jarak tempuh dan lokasi stasiun, Handi menilai masyarakat sebenarnya masih memiliki banyak pilihan moda transportasi lain yang lebih murah dibandingkan menggunakan Whoosh.
"Jarak 150 km Jakarta-Bandung bagi masyarakat masih nyaman menggunakan moda transportasi bus atau kereta. Karena (Whoosh) belum menunjukkan tingkat urgensi," jelasnya.
Artikel Terkait
Viral Bendera Malaysia di Tenda Pengungsian Aceh: Fakta & Kontroversi
Foto Yunus Nusi di Kasino Singapura Viral, Warganet Kritik PSSI
Bahlil Klaim Listrik Aceh Pulih 97%, Warga Protes: Faktanya Masih 60% Gelap Gulita!
Kronologi Lengkap Mobil MBG Tabrak Siswa di Cilincing: Kecepatan 19,7 Km/Jam dan Sopir Salah Injak Pedal