Untuk mempercepat surutnya genangan air, BNPB bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pusat Pengendalian Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (PPSDA) terus mengoperasikan pompa-pompa air. Air yang menggenangi kawasan tengah dan utara kota disedot menuju dua kolam retensi sebelum dialirkan ke Laut Jawa.
Namun, tantangan masih muncul karena debit air terus bertambah akibat pasokan dari hulu Sungai Tenggang dan Sringin yang belum berhenti. Radar cuaca Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang juga masih mendeteksi awan konvektif dengan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa titik, mengancam memperparah kondisi banjir yang ada.
Strategi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir Semarang
Menghadapi situasi ini, BNPB mengambil langkah strategis dengan menambah armada Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Penambahan pesawat penabur bahan semai Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) ini bertujuan untuk mengendalikan awan pembawa hujan yang mengepung Semarang dari berbagai arah.
Sebelumnya, BNPB telah mengerahkan satu pesawat Cessna Caravan PK-SNM, namun pembentukan awan yang masif membuat satu armada dinilai belum cukup. Mulai Kamis (30/10/2025), pesawat tambahan akan dikerahkan dengan cakupan operasi lebih luas, ditempatkan di Lanud Adi Soemarmo, Solo, sebagai posko OMC wilayah selatan Jawa Tengah.
Dengan penambahan kekuatan udara ini, BNPB berharap upaya percepatan penanganan banjir Semarang dan mitigasi bencana ke depan dapat berjalan lebih optimal, memastikan hujan dapat diarahkan ke tempat yang tidak memperparah genangan.
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Ini Keputusan dan Alasannya
51.611 ASN Terjaring Judi Online, PPATK Beberkan Kerugian Negara yang Fantastis
Mayat Pria Misterius Ditemukan di Medan Terjal Gunung Ciremai, Diduga Tewas Seminggu
KPK Diimbau Periksa Jokowi hingga Sri Mulyani, Terungkap Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh Rp120 Triliun