Purbaya menyoroti fakta bahwa masih banyak daerah yang dinilai belum mampu mengelola anggaran dengan optimal. Menghadapi hal ini, ia menekankan perlunya kolaborasi yang erat dengan semua pemangku kepentingan.
Kemenkeu juga akan mengambil peran yang lebih proaktif ke depan. "Kalau kita beberapa minggu terakhir kan kelihatan ada daerah-daerah yang belum bisa mengelola anggarannya dengan baik. Untuk itu ke depan Kemenkeu harus lebih proaktif, mungkin kita akan mengajarkan mereka bagaimana mengelola anggaran dan membelanjakan anggarannya dengan baik," jelasnya.
Fokus Kunjungan Menkeu: Optimalkan Penyerapan Anggaran
Sejak dilantik pada 8 September 2025, Menkeu Purbaya diketahui aktif melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L). Kunjungannya ke instansi seperti Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian PU, dan Kementerian PKP memiliki tujuan utama.
"Ketika saya datang ke kementerian-kementerian, untuk menanyakan penyerapan APBN mereka, bukan untuk mengganggu kebijakan, tapi untuk memastikan bahwa uang yang kita alokasikan dipakai semaksimal mungkin dan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat," papar Purbaya.
Pemerintah berencana untuk menarik kembali anggaran dari K/L yang realisasinya masih rendah. Anggaran tersebut akan dialihkan ke program lain yang dinilai lebih prioritas, dengan batas waktu realisasi belanja hingga akhir Oktober 2025.
Artikel Terkait
Patriot Bond BPI Danantara Bisa Jadi Agunan Kredit, Ini Syaratnya Menurut OJK
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Tuai Polemik, Ini Kata Mensos Gus Ipul
Kronologi Lengkap Penangkapan Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Berujung ke Bintang Film
Pelatihan Transmigran Lokal 2025: Bekal 75 Peserta Sidrap & Poso untuk Daerah Baru