General Manager PT APGWI, Mohammad Yasin, menyatakan bahwa capaian ini adalah buah dari kerja keras tim lapangan dan dukungan penuh seluruh pemangku kepentingan. Ia mengakui adanya tantangan berat di awal operasi, dimana Lapangan Pendalian merupakan area terpencil dan proses pengiriman minyak harus melalui jalur trucking yang cukup berat. Namun, seiring waktu, semua kendala berhasil diatasi.
Direktur PT APGWI, Adi Prasetyana, turut mengungkapkan rasa syukur dan optimisme terhadap kinerja perusahaan. Ia menyatakan keyakinannya bahwa produksi akan terus meningkat ke depannya, didorong oleh program pengeboran yang masif yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2026.
Untuk mendukung keberlanjutan operasi, APGWI juga secara konsisten melakukan pemeliharaan fasilitas produksi, menerapkan teknologi yang efisien, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Apresiasi dari SKK Migas
Keberhasilan PT APGWI ini mendapat apresiasi dari SKK Migas. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Heru Setyadi, menyebutkan bahwa peningkatan produksi di Blok West Kampar adalah bukti nyata semangat dan kontribusi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mendukung target produksi nasional. SKK Migas berkomitmen untuk terus mendampingi dan memastikan kegiatan operasi berjalan dengan aman, efisien, serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Ke depan, SKK Migas akan terus mendorong KKKS untuk aktif dalam kegiatan eksplorasi dan produksi guna memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan energi nasional Indonesia.
Artikel Terkait
Surplus Dagang Indonesia Tembus USD4,34 Miliar di September 2025, Terus Surplus 65 Bulan!
Spin-Off UUS BTN dan CIMB Niaga Rampung Akhir 2025, Ini Jadwal & Dampaknya
Frugal Innovation Digital: Penggerak Ekonomi Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045
Teuku Faisal Fathani Resmi Jadi Kepala BMKG, Gantikan Dwikorita Karnawati