"Berarti kalau gitu seakan-akan enggak usah pakai Aqua, enggak usah pakai Le Minerale kita punya solusinya," tuturnya.
"Ambil kesempatan, perangnya udah bukan begitu. Artinya sekarang sudah biasa perang marketing," sambung dia.
Baca Juga: Korban Tewas Capai 57 Orang, Ini Penyebab Gempa Sering Terjadi di Jepang
Bagi Dery, sebagian brand tak memfokuskan diri pada produk mereka.
"Kalau kita masih fokus pada produk, kekuatannya begini, harganya begini udah ketinggalan kereta," ujarnya.
Melainkan, sebagian brand tersebut justru menyoroti perilaku emosional masyarakat yang merupakan bagian dari mendukung Palestina.
"Karena mereka menyasarnya kepada perilaku emosionalnya," ungkap Dery.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA