Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif baru untuk memperkuat kemitraan ekonomi Indonesia di berbagai kawasan, termasuk dengan melibatkan sektor swasta.
Diplomasi ekonomi juga dijalankan untuk melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit dan produknya serta untuk memperkuat hilirisasi industri.
Diplomasi ekonomi Indonesia diperkuat di forum PBB, G20 dan ASEAN yang melibatkan BUMN dan sektor swasta.
Diplomasi ekonomi, lanjut Menlu Retno, menghasilkan investasi proyek strategis di Indonesia seperti Pembangunan pelabuhan Patimban, MRT Jakarta fase 2 dengan Jepang, Kereta cepat Jakarta-Bandung dengan China, dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung di Cirata dengan Uni Emirat Arab.
Diplomasi juga dilakukan untuk memfasilitasi sektor swasta Indonesia dengan mitra di luar negeri, seperti eksplorasi migas di Tanzania dan Mozambik, penetrasi obat-obatan termasuk obat onkologi ke Tanzania, penetrasi produk peralatan rumah tangga Indonesia ke Mongolia, pembukaan pabrik rendang di Bulgaria, dan pendirian sentra distribusi UMKM di Jepang.
Menlu Retno menambahkan bahwa diplomasi ekonomi juga memperkuat peran diaspora Indonesia yang tercatat berjumlah sekitar 8,8 juta orang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: naratimes.com
Artikel Terkait
Insanul Fahmi Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Ini Bukti dan Kronologinya
Fakta Lengkap Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Alex Iskandar: Motif, Kronologi, dan Foto Pelaku
TNI AL Gagalkan Pengiriman Nikel Ilegal di Konawe Utara, Ini Modus Pelanggarannya
Download Snack Video Tanpa Watermark: GetSnackVideo Solusi Tercepat 2024