Sementara itu, pemanen sawit yang bekerja dengan kontrak kerja tetap biasanya mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Selain gaji pokok, pemanen sawit juga mendapatkan berbagai macam tunjangan, seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan kesehatan, dan tunjangan hari raya
Produktivitas kerja juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi gaji pemanen sawit di Kalimantan. Pemanen sawit yang memiliki produktivitas kerja tinggi biasanya akan mendapatkan gaji yang lebih besar.
Baca Juga: Pengusaha Asal Minang Perantauan Chairul Tanjung: Meniti Puncak Kejayaan di Dunia Bisnis Indonesia
Produktivitas kerja pemanen sawit dapat diukur dengan jumlah tandan buah segar (TBS) yang berhasil dipanen dalam satu hari. Secara umum, pemanen sawit yang dapat memanen 300 tandan TBS per hari akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada pemanen sawit yang hanya dapat memanen 200 tandan TBS per hari.
Perusahaan perkebunan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi gaji pemanen sawit di Kalimantan. Perusahaan perkebunan yang memiliki reputasi baik biasanya akan memberikan gaji yang lebih tinggi kepada para pekerjanya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat: Kota-Kota Kecil yang Menyimpan Sejuta Cerita di Indonesia
Selain gaji, perusahaan perkebunan juga biasanya memberikan berbagai macam fasilitas kepada para pekerjanya, seperti tempat tinggal, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kobaran.com
Artikel Terkait
ICW Laporkan Korupsi Pengurangan Porsi Makanan Haji Rp 255 M, Serahkan 3 Nama Terduga Pelaku
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?
Pengibar Bendera One Piece Diburu Aparat, Soleh Solihun: Kalau Bendera Ormas sama Parpol Boleh
Fantastis! Dilaporkan Tom Lembong, Lonjakan Harta Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika Jadi Sorotan