Prabowo menekankan bahwa tujuan baik sejalan dengan pendekatan "Menang Tanpa Ngasorake" dari filosofi Jawa.
"Jadi debat pun gitu kan, kalau mengerti filosofi nenek moyang kita, ada dari Jawa orang tua saya mengajari 'Menang Tanpo Ngasorake,' menang tanpa menyakiti. Nah, itu dijalankan oleh Pak Jokowi. Dia menang, tapi dia tidak mau sakiti saya. Itu Leadership. Menang tanpa menyakiti," jelas Prabowo.
Pria yang juga mengaku hobinya membaca ini mengutip falsafah Jawa "Ojo Rumongso Iso," yang mengajarkan untuk tidak merasa bisa, tetapi harus bisa merasakan.
Menurut Prabowo, dengan filosofi ini, perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan baik.
Dalam konteks pemilihan umum 2024, Prabowo berharap bahwa siapapun yang memenangkan kontestasi Pilpres nanti, harus mengedepankan kebaikan.
"Intinya kita harus ke arah kebaikan," tutup Prabowo.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: purwakartaonline.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA