Ada tiga kategori lari yang akan dilombakan dengan target 2.500 peserta dalam event yang semua pemasukkannya akan didedikasikan pada penyembuhan penderita kanker di Indonesia itu.
"Mudah-mudahan banyak pelari yang akan ambil bagian dalam event olahraga sambil berbagi ini," kata dia.
Pengelola Garrya Bianti Yogyakarta
Ridwan Heriyadi menuturkan gelaran ini menjadi kick-off dan pengenalan event lari Run For Hope sebagai wadah komunitas lari di Indonesia dan mancanegara..
"Kami ingin mengenalkan Yogyakarta sebagai tempat wisata menarik melalui sport tourism yang mengedepankan semangat holistic well-being, yang mengajak semua orang hidup sehat dengan berlari," kata dia.
Ridwan mengatakan sekitar 50 pelari perwakilan dari berbagai komunitas diajak menjelajahi rute baru yang terbagi dalam tiga kategori 5k, 10k, dan 21k itu.
Salah satu pelari Vhenty Noventina dari komunitas RIOT Yogyakarta menuturkan Run For Hope yang digarap bersama Garrya Bianti Yogyakarta itu menjadi momentum mengenalkan jalur baru bagi pecinta lari tanah air.
"Event ini bisa menjadi penyegaran fisik, mental dan sosial juga," kata dia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sijogja.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA