Deddy menyebut anggaran Pemilu 2024 sangat mahal, namun beberapa pelanggaran tersebut merusak jalannya demokrasi. Sehingga dia mempertanyakan soal fungsi dari pemilu jika pelanggaran masih tak tersentuh.
"Kalau cawe cawenya presiden, cawe cawenya instrumen kekuasaan kita biarkan pada hari-hari ini, maka ke depan enggak perlu ada pemilu. Apa gunanya pemilu," tegas Deddy.
Sumber: inilah.
Artikel Terkait
Warga Belarusia Mikalai Melnik DPO, Diduga Tipu Investasi Kripto Rp 63 Miliar di Bali
Kunci Sukses Timnas U-17 Piala Dunia 2025: Zahaby Gholy Bocorkan Strategi Utama Tim di Dubai
Refly Harun Desak Purbaya Usut Pegawai Kemenkeu Rangkap Jabatan di BUMN: Langkah Nyata Good Governance
Dari Penolakan Jadi Dukungan Penuh: Kisah Satgas Yonif 4 Marinir Membangun Kepercayaan di Pasir Putih