Sontak hal tersebut membuat Herman gelagapan. Ia bingung harus berbuat apa.
"Dia ngomong sama saya katanya kaki saya itu sakit tolong dipijitin. Jujur saya takut, takutnya gimana gitu kan walaupun dia tidak apa-apa tapi tetap buat saya ya takut gitu, ya takutlah."
Sebab menurut Herman, itu hal yang tak biasa terjadi di Arab, beda dengan Indonesia.
"Kalau di sini kan mukanya juga tertutup hukumannya juga apa gitu. Saya tolak waktu itu, mohon maaf saya ngomongnya gitu. Ya tetep aja kata dia tidak apa-apa katanya."
"Jadi dia ngomongnya saya tidak punya suami gitu. Jadi mungkin dia janda ya,pingin di urut kakinya," sambung Herman.
Meski begitu, Herman tetap menolaknya.
"Maaf saya nggak bisa, padahal saya bisa bisa ngurut gitu ya. Karena saya takut, takutnya ya gimana ya kalau sama wanita itu perasaan itu ragap (gagap) gitu ya," ujarnya.
"Nah itu sebagian pengalaman saya, terserah kalian mau nilai saya apa, yang penting saya bercerita mudah-mudahan ada manfaatnya buat para TKI yang kerja di hotel," timpalnya lagi.
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA