Asri Damuna atau ‘Om Albert’ menjadi viral lantaran sosoknya merupakan seorang Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Aksi yang dilakukan oleh Asri dapat dilihat melalui YouTube milik seorang YouTuber Korea Selatan bernama Jiah yang sedang berlibur di Manado, Sulawesi Utara.
Asri Damuna yang mengaku bernama Albert ini terlihat mengobrol dengan Jiah hingga mengajak untuk main ke hotel tempatnya menginap.
Melihat aksinya, publik pun melontarkan banyak kecaman kepada ‘Om Albert’ karena dianggap memalukan Indonesia.
Namun, Asri pun mengaku tak ada niat menggoda dan hanya beramah tamah saat dimintai keterangan oleh tim tvOne.
Pada program acara Apa Kabar Indonesia Siang, tvOne (11/5/2024), Pakar Mikro Ekspresi, Kirdi Putra mengungkapkan bila seseorang dapat dikategorikan menggoda lawan jenis maka dibutuhkan sebuah data dari beberapa faktor.
“Apakah (Om Albert) ini menggoda atau tidak perlu dilihat dari pola yang dia tunjukkan. Polanya dari pola kalimat, bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah,” ungkap Kirdi Putra pada program acara Apa Kabar Indonesia Siang pada Sabtu (11/5/2024).
“Kalau diperhatikan gesture komunikasi besarnya, ketika diklarifikasi buat saya terlalu banyak hal-hal yang tidak nyambung,” lanjutnya.
Kirdi Putra mengambil contoh kelakuan Om Albert yang dinilai meminta gabung dan mengajak YouTuber asal Korea Selatan ini.
Berdasar klarifikasi Om Albert, menurut Kirdi Putra pernyataan pelaku terlihat berbohong atau tidak tepat dalam menjawab.
Kemudian, Om Albert dalam klarifikasinya menyebutkan bahwa ia mempersilahkan dengan ramah tamah.
“Kata-kata misalnya saya mengatakan pada seseorang, saya sama laki-laki deh ‘Boleh mampir ke hotel aku’, itu artinya saya membuka kesempatan (mempersilahkan),” ujar Kirdi.
“Tapi, kata-katanya nggak gitu, ‘mampir ke hotel aku, boleh?’ itu ajakan bukan persilahkan. Ya terserah si bapak mau ngomong apa, tapi itu ajakan bukan lagi persilahkan,” sambungnya.
Kemudian, terlihat gerakan dari tangan Om Albert menepu-nepuk wilayah personal dengan mengatakan ‘Saya orang baik’ hingga ingin menyuapi makanan.
Hal ini menjadi kelanjutan dari data yang menunjukkan perbuatan seorang laki-laki yang mencoba melakukan manuver pada seorang perempuan.
“Kalau misalnya tadi dibilang mesum, flirting, segala macam kita perlu data. Data yang ditunjukkan oleh Pak Albert itu sendiri saja sudah kebanyakan sebetulnya untuk kita bisa menyimpulkan ini seorang laki-laki yang mencoba melakukan manuver pada seorang perempuan,” jelasnya.
Artikel Terkait
Misteri Kematian Terapis RTA di Pejaten: 22 Saksi Diperiksa, Keluarga Cabut Laporan
Solusi Perjalanan Bisnis 24 Jam: Efisiensi & Kenyamanan dengan AladinTravel
IKN Terancam Kota Hantu? Tantangan Pendanaan dan Realita Proyek Ibu Kota Baru
Rusia Tegaskan Burevestnik Bukan Uji Coba Nuklir, Ingatkan Trump