Presiden Raisi memuji proyek tersebut sebagai simbol pembangunan dan tanda tekad kedua negara untuk memperluas kerja sama timbal balik.
Dia juga mengatakan bahwa hubungan Iran dengan Republik Azerbaijan “tidak dapat dipatahkan” dan melampaui hubungan bertetangga.
“Seperti yang dikatakan oleh Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, hubungan Iran dengan negara persaudaraan dan persahabatan Azerbaijan lebih dari sekadar hubungan bertetangga. Ikatan ini kuat dan berakar pada kepercayaan kedua bangsa. Hubungan yang menyentuh hati antara kedua negara tidak dapat dipatahkan.”
Raisi lebih lanjut mengatakan bahwa Iran dan Azerbaijan, selain meningkatkan hubungan timbal balik, juga harus meningkatkan kerja sama regional dan ekstra-regional melalui organisasi di mana kedua belah pihak menjadi anggotanya.
Beberapa pihak mungkin tidak senang dengan ikatan antara Teheran dan Baku, namun yang penting adalah kepentingan kedua negara yang bertekad mengubah perbatasan mereka menjadi titik kemajuan lebih lanjut, kata Raisi, seraya menambahkan bahwa Iran percaya bahwa ketidakamanan di perbatasan bersama dengan Azerbaijan akan merugikan kedua negara.
Dalam sambutannya juga, Presiden Raisi mengatakan bahwa Iran termasuk negara pertama yang mengumumkan bahwa wilayah Karabakh adalah milik Azerbaijan, karena Republik Islam Iran percaya bahwa kedaulatan dan keutuhan wilayah Azerbaijan harus dijaga.
Sementara itu Raisi mengumumkan kesiapan Iran untuk mengekspor jasa teknik ke Azerbaijan untuk proyek konstruksi di Karabakh.
Sumber: kontan
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA