Demikian disampaikan seorang pejabat pemerintah setempat pada Senin (20/5/2024), setelah tim pencari menemukan puing-puing kecelakaan di provinsi Azerbaijan Timur.
“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat senior Iran kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.
CNN melaporkan helikopter itu membawa sembilan orang saat kecelakaan terjadi.
Media Iran, Mehr News, mengonfirmasi kematian sang presiden dan rombongannya. "Semua penumpang helikopter yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran menjadi martir," tulis media tersebut.
Seorang pejabat Iran sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter yang membawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terbakar habis dalam kecelakaan pada hari Minggu.
Televisi pemerintah melaporkan bahwa gambar dari situs tersebut menunjukkan pesawat itu menabrak puncak gunung, meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
IRNA melaporkan Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat.
#WATCH : Iranian rescue teams now transfer the bodies of Iranian officials, including President Raisi and Foreign Minister Amir-Abdollahian, to the downstream areas from the helicopter crash site.#Iran #President #Raisi #RaisiHelicopter #EbrahimRaisí #helicoptercrash pic.twitter.com/QUhNfBaXI4
Presiden Raisi Kecelakaan atau Sabotase Israel?
Surat kabar online, Sri Lanka Guardian, melaporkan bahwa akun media sosial dari kelompok tentara bayaran Rusia; Wagner Group, curiga kecelakaan tragis yang dialami Presiden Iran Ebrahim Raisi merupakan sabotase Israel.
Raisi dan rombongan mengalami kecelakaan helikopter ketika kembali dari upacara pembukaan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Azerbaijan dikenal sebagai negara pro-Israel karena memasok minyak untuk rezim Zionis.
Akun Wagner Group menyoroti sikap Azerbaijan yang pro-Israel, menambah lapisan ketegangan geopolitik dalam insiden tersebut dan mengisyaratkan kompleksitas dinamika regional yang sedang terjadi.
Pernyataan akun kelompok tersebut menambahkan bahwa jika Presiden Raisi tewas dalam kecelakaan, hampir pasti hal itu akan dianggap sebagai tindakan sabotase oleh badan intelijen Israel.
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 2.9 Guncang Kolaka Timur, BMKG Ungkap Lokasi Episentrum
Gubernur DKI Pramono Anung Buka Popnas & Peparpenas 2025, Ini Targetnya
China Buka Keran Ekspor Logam Tanah Jarang ke AS: Dampak Langsung bagi Pasar Global
Circular Coffee Collective: 5 Brand Kopi Indonesia Ini Daur Ulang Gelas Plastik