Cukup! Kegaduhan dan konflik dukung mendukung harus diakhiri. Rakyat tidak boleh diadu domba lagi hanya untuk pilkada.
Saatnya bersatu dengan menciptakan suasana pemilu yang tenang. Ini bisa diwujudkan jika "negara tidak ikut cawe-cawe".
Cawe-cawe negara itu bentuk ketidakadilan yang brutal dan menjadi aumber serta memicu kemarahan di masyarakat. Saatnya disetop.
Ketika keponakan Prabowo, Budi Djiwandono dimunculkan namanya bersama Kaesang Pangarep sebagai kandidat cagub-cawagub Jakarta, presiden ke-8 ini buru-buru mengklarifikasinya.
Prabowo sampaikan ke media bahwa Budi Djiwandono tidak akan ikut nyagub. Respons Prabowo super cepat dan tegas. Ini bukti bahwa Prabowo tidak ingin dijebak dalam ruang konflik politik di awal pemerintahannya. Prabowo tidak ingin dituduh melakukan nepotisme dan ikuti jalan Jokowi membangun politik dinasti.
Prabowo sadar bahwa di awal pemerintahannya tidak boleh ada masalah yang berpotensi menciptakan instabilitas politik. Ini dapat mengganggu pemerintahannya. Inilah poin utama yang nampaknya jadi prinsip bagi Prabowo.
Teringat apa yang pernah Prabowo sampaikan: "Jika tidak mau gabung, jangan mengganggu". Ini adalah bagian dari kampanye tegas Prabowo soal stabilitas politik.
Era Prabowo, terutama di awal pemerintahannya, diprediksi tidak akan ada cawe-cawe kekuasaan. Barangkali ini salah satu bentuk transformasi paling awal dari kekuasaan Jokowi ke kekuasaan Prabowo.
"Transformasi dihilangkannya cawe-cawe pilkada". Ini sekaligus sebagai bentuk penegasan Prabowo bahwa "dia bukan Jokowi". Anda yang selama ini jadi oposisi dan bahkan tidak suka dengan pemerintahan Jokowi, tidak berarti anda harus oposisi dan tidak suka dengan pemerintahan saya".
Pesan ini lambat laun akan terbuka dan dipahami publik secara natural. Sebab, tidak ada presiden yang ingin menanggung dosa presiden sebelumnya.
Karena berbagai alasan itu, Prabowo kemungkinan tidak akan ikut cawe-cawe dalam pilkada. Prabowo sadar, itu kontra-produktif. Bisa merepotkan penerintahannya kedepan.
Maka, semua calon kepala daerah, termasuk Anies Baswedan, tidak perlu takut. Prabowo tidak akan menjegal dan mengganggu setiap upaya calon memenangkan kompetisi di pemilu Nopember nanti.
*(Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)
Artikel Terkait
Industri Anime Jepang Catat Rekor Pendapatan Rp414 Triliun di 2024, Tembus Pasar Global
Persija Jakarta 3 Kemenangan Beruntun, Rizky Ridho: Jangan Puas!
Penikaman Massal di Kereta Inggris: 10 Korban, Bukan Terorisme
Banjir Semarang Surut, 13 Kelurahan di Genuk Masih Terendam