Namun, dia juga mencatat bahwa pendekatan regional yang komprehensif terhadap krisis ini masih merupakan tantangan.
"Kami terus mengakui dan memuji semangat kemanusiaan Indonesia yang mengizinkan ribuan pengungsi Rohingya mendarat di Aceh pada tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya. Kami menyadari kedatangan mereka telah memberikan beban pada masyarakat setempat, dan kami turut merasakan kekecewaan Indonesia bahwa pendekatan regional yang komprehensif terhadap krisis ini masih sulit dilakukan," kata Quinlan, dikutip dari beberapa sumber pada Selasa (19/12/2023).
Baca Juga: Krisis pengungsi Rohingya: Indonesia desak penyelesaian akar masalah di Myanmar
Indonesia, meskipun bukan negara tujuan pengungsi, tetapi menjadi negara transit bagi pengungsi Rohingya.
Menlu Retno Marsudi menyoroti kurangnya pendekatan regional yang komprehensif dalam menangani krisis ini.
Meskipun Indonesia tidak meratifikasi Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi atau Protokol Pengungsi 1967, negara ini berperan sebagai negara transit bagi pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan bahas isu pengungsi Rohingya di KTT ASEAN di Jepang
Artikel asli: unews.id
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Tegaskan Data BI Soal Dana Pemda Mengendap Rp18 T Itu Valid
Prabowo dan PM Jepang Sanae Takaichi Akrab di KTT APEC 2025, Ini Momennya
46 Remaja SMP Diamankan di Jaksel Diduga Rencanakan Tawuran via Medsos
IIF Percepat Transisi Energi Hijau Indonesia dengan Fokus pada Investasi Terbarukan