Saat memimpin di Jakarta pun demikian. Menurutnya, prinsip yang sama diterapkan yakni kantor kelurahan, kecamatan, hingga fasilitas publik lainnya bisa digunakan masyarakat tanpa harus membayar biaya sewa.
"Karena di kota besar, ruang untuk berkegiatan sering kali mahal dan tidak terjangkau. Sementara itu, gedung-gedung pemerintahan sering kali kosong di akhir pekan," jelas dia.
Anies menegaskan, kebijakan terbaik bukan hanya tentang aturan dan angka, tetapi tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kepentingan yang lebih luas.
"Saya yakin, dalam bisnis, organisasi, bahkan kepemimpinan sehari-hari, optimalisasi aset yang kita kelola dapat menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dibanding sekadar efisiensi administratif," tegasnya.
"Jakarta, dan Indonesia, bisa menjadi lebih baik jika setiap pemimpin, di sektor publik maupun swasta, memiliki perspektif ini: bagaimana setiap keputusan yang kita buat bisa membuka akses dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang?" pungkas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA