"Secara akumulasi stok beras sebanyak 10.000 ton Bulog masih mampu memenuhi kebutuhan sampai Maret-April 2024 mendagab atau menjelang panen raya padi," ujarnya.
Bulog juga masih akan terus menambah stok beras melalui penyerapan hasil panen padi petani lokal di Solo Raya. Diharapkan hasil panen mampu melimpah meski kondisi sekarang dihadapkan pada situasi fenomena alam yang sulit diprediksi.
"Posisi sekarang petani memang sedang tanam padi dan sangat terpengaruh cuaca dimana seharusnya sudah musim hujan tapi justru cuaca masih panas ekstrem. Mudah-mudahan nanti bisa panen raya dengan hasil melimpah dan menambah stok beras," lanjutnya.
Andrew menambahkan, Bulog Surakarta tetap berkomitmen membantu penyediaan beras murah kepada masyarakat melalui GPM OP.
Baca Juga: Ratusan Polisi Amankan Nataru di Kota Toleran Salatiga, Libatkan Ormas dan Masyarakat
Dalam setiap kali kegiatan disediakan beras sebanyak 2-3 ton. Beras dikemas dalam wadah masing-masing berisi 5 kilogram dengan harga dibawah harga pasaran.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Penikaman Mengerikan di Kereta Inggris: 10 Korban, 2 Kritis, Polisi Tegaskan Bukan Terorisme
10 Orang Terkaya di Dunia Tembus Rp8.700 Triliun di 2025, Didorong Boom AI
Hasil AC Milan vs AS Roma 1-0: Pavlovic Cetak Gol, Maignan Pahlawan Penalti
Laba BUMN China Capai Rp7.400 Triliun di 2025, Dukung Target Ekonomi 5%