"Kalau demokrasi dilakukan, rakyat lah yang jadi raja. Anggota DPR bisa di recall, sekarang tidak bisa kan. Itu indikator bahwa tidak ada demokrasi," tegasnya.
"Yang ada andai kata ada parpol itu bukan partainya rakyat, itu partainya ketum partai, karena mereka yang berkuasa mutlak dimana-mana," lanjutnya.
Ia pun mencontohkan bagaimana seorang Kaesang Pangarep yang tanpa melewati mekanisme yang seharusnya, tiba-tiba menjadi ketum parpol.
Terpilihnya Kaesang menjadi ketua umum parpol menunjukkan jika saat ini sudah tidak ada lagi prinsip dan nilai-nilai demokrasi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nah perusakan tatanan demokrasi itu berjalan terus dan yang merusak adalah kebetulan presiden kita sendiri, Jokowi," tandas Indro.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?
Pesan Natal Kardinal Suharyo: Seruan Pertobatan Pejabat di Tengah Maraknya Kepala Daerah Diciduk KPK
Pilkada Lewat DPRD: Hanya Akal-Akalan Elite Politik untuk Kekuasaan?
Pengakuan Yusril Ihza Mundur Demi Gus Dur Jadi Presiden 1999: Fakta Sejarah Terungkap