SINAR HARAPAN - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai komentar Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) yang mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bersikap netral dalam pemilu, adalah pernyataan yang sangat subjektif.
“Ya itu kan (komentar) subjektif. Kalau belum-belum sudah punya subjektivitas dalam melihat sesuatu ya bisa-bisa salah dalam menilai sesuatu,” ujar Moeldoko ketika ditemui di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.
Moeldoko memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu bersikap netral terhadap penyelenggaraan pemilu.“Ya. Beliau selalu berbicara ‘kita netral’, kata Moeldoko.
Baca Juga: Dewan Pengawas KPK Sidangkan Kasus Pungli Rutan KPK pada 17 Januari
Netralitas Presiden juga tampak dari pelayanan publik yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat, dengan tanpa mengesampingkan pihak mana pun, dan tanpa mempedulikan masyarakat pendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden mana pun.
“(Pemerintah) membatasi dalam memberikan pelayanan itu kan tidak (ada),” ujar Moeldoko.
Ketika memimpin sidang kabinet pun, tutur dia, Presiden Jokowi tetap menjaga netralitasnya.“Nggak ada kita bicara dalam sidang kabinet ‘oh ini kelompoknya (paslon) ini, wong di dalam kabinet sendiri terdiri dari beberapa (pendukung) calon. Jadi kalau Pak Presiden (Jokowi) mengatakan sesuatu, pasti (pendukung) calon yang lain akan dengar,” katanya.
Baca Juga: Karaoke di Jalan Veteran Tegal Terbakar, Enam Orang Dilaporkan Tewas
Artikel Terkait
Jokowi Pilih Forum Bloomberg, Abaikan Sidang Ijazah Palsu: Analisis Dampak Politik
Analisis Posisi Jokowi Pasca Lengser: Prabowo Subianto Kuasai Panggung Politik
Tony Rosyid: Tuntut Pertanggungjawaban Jokowi 10 Tahun Memimpin Itu Wajar
Victor Rachmat Hartono Dicegah ke LN: Kasus Pajak PT Djarum yang Menggegerkan