Baca Juga: Hasil Reviu Inspektorat Soal Raibnya Setoran Pajak, Tiga Pejabat Bapenda Kota Kupang Terancam Nonjob
Menurut dia, Pemilu yang berlangsung damai sesuai dengan asas dan hukum serta menolak berbagai bentuk kecurangan pemilu lewat politisasi SARA, hoaks di media sosial serta politik uang dengan sejuta iming - iming, niscaya akan menghasilkan wakil rakyat, pemimpin yang cakap, legitimate (logis), dan membawa generasi muda pada kematangan berdemokrasi.
"Ini juga jadi wadah edukasi untuk semua termasuk milenial, menolak berbagai bentuk politisasi kecurangan pemilu dengan sejuta iming-iming,"tutup Dwina.
Deklarasi Pemilu Damai juga mengajak milenial sebagai salah satu komponen yang ada di masyarakat yang semula apatis, ikut terlibat aktif dalam politik dengan menentukan pilihan dan tidak memilih golput namun ikut berkontribusi memberikan suara kearah perubahan politik tanah air.
Deklarasi Pemilu Damai di Kupang ditandai dengan pelepasan sejumlah burung Merpati setelah pembacaan dan penandatanganan bersama dukungan deklarasi Pemilu Damai 2024.(*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ntthits.com
Artikel Terkait
Fakta Mengejutkan Utang Whoosh: Rp2 Triliun per Tahun & Kontroversi Mark Up yang Menggemparkan
Prof Rhenald Kasali Bongkar 11 Masalah Whoosh: Dari Korupsi hingga Ancaman Geopolitik
Budi Arie Setiadi Dituduh Bohong! Ini Fakta Klaim Lihat Ijazah Asli Jokowi Menurut Buni Yani
Mahfud MD Bongkar Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Tak Terlibat Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh?