Menurutnya sudah ada nama yang akan dipasangkan baik dari PDIP maupun PKS.
“Kerja sama politik kedua partai pasti akan menjadi energi baru buat dinamika politik nasional. Maka di Sumatera Utara (SUMUT) sedang dirintis kerjasama politik antara PDIP dan PKS. Rapidin Simbolon (Bupati Samosir 2015-2020, Ketua DPD PDIP SUMUT) Caleg terpilih DPR RI 2024, berpasangan dengan Salman Alfarisi ( Wakil Ketua DPRD SU, MPW PKS SUMUT), Caleg DPRD SUMUT terpilih 2024. Kedua figur tersebut akan diperkenalkan kepada publik sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur. Pasangan Rapidin dan Salman diberi akronim (RaSa),” jelasnya.
Sutrisno mengungkapkan Kerja sama politik PDIP dan PKS juga akan dijalin dan dibangun di 33 kabupaten/ kota se- SUMUT di Pilkada serentak tahun 2024. Kerja sama sesuai komposisi perolehan kursi atau suara di Pemilu 2024. Jika di kabupaten/ kota tersebut kursi/ suara PDIP lebih tinggi, maka calon bupati/ walikota dari PDIP, wakilnya dari PKS. Demikian sebaliknya, jika di kabupaten/ kota tersebut kursi/ suara PKS lebih tinggi dari PDIP, maka calon bupati/ walikota dari PKS, wakilnya PDIP. Kerjasama politik yang fair, adil, dan terbuka, sekaligus profesional dan proporsional.
“Kerja sama politik PDIP dan PKS akan memberi RaSa baru pada kontestasi politik barbar ala Pemilu 2024. Politik uang yang berlangsung secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) sangat mengkuatirkan bagi masa depan demokrasi Indonesia. Maka kerjasama politik PDIP dan PKS, di Pilkada se- SUMUT kiranya menjadi role model kerjasama politik nasional di seluruh propinsi, dan kabupaten/ kota. Jika kerjasama politik di Pilkada serentak 2024 berhasil, maka kerjasama politik PDIP dan PKS akan berlanjut di Pilpres 2024,” jelasnya.
Sumebr: wartaekonomi
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Dinamika Politik Jokowi dan Budi Arie: Analisis Pergeseran Kekuatan dan Tantangan Terkini
Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Pro-Kontra, Penolakan, dan Alasan Lengkapnya
Jokowi Ungkap Reaksi soal Logo Wajahnya Dihapus Projo: Dukung Prabowo
PP 38/2025: Akses Pendanaan Murah dengan Bunga Ultra-Rendah untuk Pemda & BUMN