Ia menilai bahwa hal tersebut sangat berkaitan dengan legitimasi moral seorang pemimpin, serta prinsip demokrasi dalam negara hukum.
“Nah itu masalahnya soal administrasi. Kalau administrasi, silahkan cari file saya, kan ada yang keluarkan, mestinya ada file Anda.
Kalau ijazah saya robek bagaimana coba? Jadi dalam soal ijazah tadi itu Pak Jokowi yang mau kita persoalkan: ijazah sebagai tanda beliau pernah sekolah atau tanda beliau pernah berpikir, yang mana?” ujar Rocky.
Rocky lebih lanjut menjelaskan bahwa sebagai kepala negara, Presiden Jokowi harus menunjukkan contoh kejujuran kepada rakyat.
Menurutnya, jika seorang pemimpin negara tidak transparan dan tidak jujur mengenai hal-hal yang penting, hal tersebut akan mencederai prinsip-prinsip dasar demokrasi.
“Karena dia kepala negara, orang tuntut kejujuran. Kalau bukan kepala negara, silahkan berbohong, itu urusannya moral di akhirat. Tapi keadaan kita ingin agar semua pemimpin itu punya track record,” tambah Rocky.
Pernyataan Rocky menegaskan bahwa masalah ini lebih dari sekadar administrasi, tetapi berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap institusi kepresidenan dan prinsip kejujuran yang harus dipegang teguh oleh setiap pemimpin negara.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Musa Rajekshah Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ungkap Kekecewaan dan Rencana Baru
Dokter Tifa Klaim Ijazah Jokowi di Polda Metro Berbeda 100% dengan Bareskrim
Yenny Wahid Ungkap Menteri Ngotot Kasih Izin Tambang ke NU, Ini Motif Politiknya
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025