PARADAPOS.COM - Mantan kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Soleman Ponto mengkritik mutasi perwira tinggi yang kemudian diralat Panglima TNI baru-baru ini.
Soleman menyebut mutasi tersebut terkesan tidak sesuai dengan sistem rotasi jabatan di tubuh TNI.
Menurut Soleman, Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) seperti tidak dilibatkan dalam mutasi tersebut.
Mutasi ini pun disebutnya menunjukkan sejumlah kejanggalan.
"Kita bukan melihat siapa yang digeser, tetapi sistemnya. Artinya ada sistem yang tidak main di sini," kata Soleman dalam program "Sapa Indonesia Pagi" Kompas TV, Senin (5/5/2025).
Sebelumnya, mutasi Letjen Kunto Arief Wibisono dari Komandan Pangkogabwilhan menuai kontroversi, yang kemudian diralat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto satu hari setelah diumumkan.
TNI beralasan sejumlah mutasi dibatalkan karena beberapa perwira tinggi masih dibutuhkan di jabatan lamanya.
Salah satu mutasi yang menuai sorotan adalah pergeseran jabatan anak mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Letjen Kunto Arief Wibowo dari Pangkogabwilhan I menjadi staf khsus KSAD. Mutasi Kunto dan enam perwira lain kemudian diralat.
"Ini memang tidak baik-baik saja. Yang terjadi apa? Yang di atas jalan sendiri, yang di bawah ogah-ogahan. Ini kalau sekarang melihat, yang di bawah itu dibiarin aja," kata Soleman.
Artikel Terkait
Klarifikasi KPU Solo: Ijazah Jokowi Tidak Pernah Dimusnahkan, Masih Tersimpan
Arsul Sani Buktikan Keaslian Ijazah Doktor Polandia, Ini Bedanya dengan Jokowi
Lukas Warso Sebut Jokowi Psikopat Jika Sengaja Sembunyikan Ijazah Asli
Raja Juli Antoni: Kemenhut Tetap Butuh Polisi Aktif Meski Ada Putusan MK