Pertemuan mereka diwarnai perbincangan nostalgia semasa keduanya masih sama-sama di UGM.
Kasmudjo bilang, saat Jokowi kuliah, dirinya masih sebagai dosen golongan IIIb atau asisten dosen, sehingga belum boleh mengajar langsung dan hanya diperkenankan memberikan pendampingan kepada mahasiswa. Baru tahun 1986 dia naik jadi golongan IIIc.
"Saya mulai ngajar itu mungkin setelah IIId atau mungkin ke IVa, itu mungkin karena saya punya sebagai ketua laboratorium sendiri, yaitu yang berkaitan dengan non kayu dan mebel, saya ngajar di situ. Artinya produk-produk hutan yang selain dari kayu dan mebel," paparnya.
Jokowi sebelumnya mengunjungi kediaman Kasmudjo yang disebut-sebut sebagai dosen pembimbingnya saat berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Selasa (13/6) kemarin.
Kunjungan itu dilakukan dan turut diunggah Jokowi di akun Instagram @Jokowi saat isu ijazah palsu lulusan UGM mencuat dan sedang berproses secara hukum.
Dalam unggahan tersebut tampak Jokowi masuk ke dalam kediaman Kasmudjo dan kemudian berbincang hangat dengan dosen yang kini berusia 75 tahun itu.
Di sisi lain, Kasmudjo mengaku terkejut dengan kunjungan Jokowi.
Ia juga tampak mengucapkan rasa syukur ketika dikunjungi Jokowi yang sempat menjabat presiden dua periode itu.
Sejumlah proses hukum kini tengah berjalan yang berkaitan dengan isu tudingan ijazah palsu lulusan UGM Jokowi.
Proses hukum tersebut mulai dari dugaan pencemaran nama baik yang Jokowi adukan terhadap beberapa pihak hingga beberapa pihak menggugat keaslian ijazah Jokowi ke pengadilan.
Untuk kasus terakhir, Jokowi menghadapi proses hukum di Bareskrim Polri dan Pengadilan Negeri (PN) Surakarta.
Sementara, kubu Jokowi juga mengadukan beberapa pihak yang mempermasalahkan ijazahnya.
Laporan antara lain dilayangkan di Polda Metro Jaya, Semarang, Solo hingga Sleman.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar: Progres & Target Pemulihan
Kritik untuk Gibran: Wapres Dinilai Harus Beri Dukungan Nyata ke Prabowo, Bukan Hanya Pidato
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Makna Politiknya