ADU HEBAT Dua Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar vs Josua Sinambela!

- Senin, 02 Juni 2025 | 10:30 WIB
ADU HEBAT Dua Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar vs Josua Sinambela!


Tak hanya meragukan hasil analisisnya terkait skripsi dan ijazah Jokowi, Josua juga turut meragukan keahlian Rismon yang mengklaim sebagai ahli digital forensik. 


Sebab sepengetahuan dia, Rismon juga baru pernah ditunjuk sebagai ahli dalam sebuah persidangan oleh pihak kuasa hukum. Salah satunya terkait kasus Vina Cirebon.


"Yang menarik sebenarnya teman-teman dari Vina itu lebih dahulu menghubungi saya sebelum Rismon. Artinya sebenarnya mereka juga lebih percaya saya. Tapi saya tolak," katanya.


Lulusan Rismon Sianipar Diragukan


Di sisi lain, kelulusan Rismon Sianipar juga diragukan.


Rismon yang mengklaim memiliki ijazah S2 dan S3 dari Universitas Yamaguchi, Jepang, kini diragukan.


Dari hasil investigasi oleh Josua M Sinambela dan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM), menemukan bahwa pihak Universitas Yamaguchi, melalui perwakilan akademik Tomomi Tsumori, menyatakan tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon Sianipar. 


"Aku Mau S2 Lewat LPDP, Bun..." Lebih lanjut, kanal YouTube Vicky Himpong menelusuri data penyetaraan ijazah luar negeri melalui situs Kemdikti, namun tidak menemukan nama Rismon di dalamnya.


Padahal, nama-nama lulusan luar negeri lainnya, seperti Gibran Rakabuming Raka, tercantum dengan jelas. 


Tanggapan Rismon Sianipar


Menanggapi hal itu, Rismon Sianipar membantah keras tuduhan tersebut melalui kanal Balige Academy dan wawancara di YouTube Mosato TV.


Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki transkrip nilai resmi dari Universitas Yamaguchi dan menyelesaikan tujuh mata kuliah dengan IPK sempurna 4,0.


"Saya sudah melaporkan hal ini ke pengacara. Kita hemat energi. Setelah ini (kasus hukum laporan Jokowi) selesai, kami akan laporkan balik atas pencemaran nama baik," ujar Rismon, Kamis (29/5/2025).


Rismon menyoroti peran Josua M Sinambela, yang disebutnya sebagai adik angkatan di UGM dan memiliki akses ke dalam institusi tersebut.


Ia menyayangkan persoalan ilmiah justru dijadikan serangan personal.


"Dalam dunia akademik, perdebatan untuk mencari kebenaran itu wajar. Kalau kajian kami salah, silakan bantah secara ilmiah, bukan dengan menyerang pribadi," tegasnya.


Rismon juga menyatakan bahwa sebagai warga negara dan peneliti, ia hanya ingin membantu publik untuk mendapatkan kejelasan mengenai isu ijazah Presiden Jokowi.


Menurut Rismon, transparansi merupakan bagian dari etika bernegara.


"Jika Presiden tak ada yang disembunyikan, tampilkan ijazah secara gentleman. Ini bukan persoalan pribadi, ini tuntutan publik," ujarnya.


Profil Josua Sinambela


Nama: Josua M Sinambela, S.T., M.Eng.


Dikutip dari LinkedIn, pekerjaaannya ialah Principal Consultant, Digital Forensic Expert, Expert Witness (jasa konsultan, investigasi, analisis forensik digital, private investigator.) 


Ia lulusan Teknik Elektro – Sistem Komputer dan Informatika UGM (S.T., & M.Eng).


Pengalamannya lebih dari 18 tahun di bidang infrastruktur jaringan dan keamanan sistem informasi.


Josua juga aktif memberikan berbagai training, workshop dan seminar bidang Keamanan Teknologi Informasi di lingkungan korporat, kampus maupun pemerintahan.


Ia memiliki sejumlah sertifikat professional internasional dibidang teknologi informasi di antaranya, Certified Ethical Hacker (CEH), Certified Hacking Forensic Investigator (CHFI), EC-Council Certified Security Analyst (ECSA).


Kemudian, License Penetration Tester (LPT) dari International Council of Electronic Commerce Consultants (EC-Council), USA.


Access Data Certified Examiner (ACE) dari AccessData. CompTIA Advanced Security Practitioner (CASP )


Selanjutnya, CompTIA Security Certified Professional, CompTIA Cybersecurity Analyst (CySA ) CE, CompTIA PenTest (PenTest ) CE.


Lalu, CompTIA Infrastructure Security Expert (CSIE), CompTIA Security Analytics Expert (CSAE), CompTIA Network Security Professional (CNSP).


Selain itu, CompTIA Security Analytics Professional (CSAP), CompTIA Network Vulnerability Assessment Professional (CNVP) dari Computing Technology Industri Association (CompTIA). 


Cisco Certified Network Assosiate (CCNA) dan Cisco Certified Network Professional (CCNP) dari Cisco Inc.


Ia juga kerap menjadi saksi ahli di persidangan membantu lembaga Kepolisian, Advocat, Lembaga Pemerintahan dalam menangani kasus kasus berkaitan Cyber dan ITE, sebagai Digital Forensic Analyst.


Sumber: Tribun

Halaman:

Komentar