Silfester Matutina Tuding Pendukung Anies Dalang di Balik Pemakzulan Gibran Rocky Gerung: Norak!

- Sabtu, 21 Juni 2025 | 07:55 WIB
Silfester Matutina Tuding Pendukung Anies Dalang di Balik Pemakzulan Gibran  Rocky Gerung: Norak!




PARADAPOS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapannya soal anggapan yang menyebut sosok di balik usulan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka adalah pendukung Anies Baswedan.


Diberitakan sebelumnya, Forum Purnawirawan TNI sudah merilis delapan sikap yang salah satunya adalah menuntut pemakzulan Gibran.


Namun, setelah pernyataan sikap mencuat, Forum Purnawirawan TNI justru dianggap sebagai barisan sakit hati yang mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.


Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, yang memberikan anggapan tersebut.


"Jadi kalau kemarin yang dibentuk Forum Purnawirawan itu mayoritas, saya tekankan, adalah para purnawirawan yang kalah Pilpres kemarin, mayoritas itu pendukungnya Anies Baswedan," kata Silfester di program Sapa Indonesia Malam KompasTV, 7 Mei 2025.


Reaksi Rocky Gerung


Namun pernyataan Silfester Matutina itu langsung dibantah oleh Rocky Gerung.


Dia menyebut para purnawirawan TNI yang mendesak pemakzulan anak sulung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu memiliki kepentingan historis.


Sehingga, kata Rocky, menganggap mereka sebagai pendukung Anies Baswedan adalah hal yang manipulatif.


Rocky Gerung menambahkan, bahwa para purnawirawan TNI itu justru bisa membaca kehendak masyarakat atau oposisi yang ingin Gibran Rakabuming Raka dicopot lantaran tidak memenuhi kaidah etik dalam pencalonan hingga terpilih menjadi Wakil Presiden RI.


Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi tamu dalam acara Walk The Talk yang diunggah di kanal YouTube DeddySitorusOfficial, Kamis (19/6/2025).


"Jenderal itu, profesi yang dari awal kita kenal bahwa dia tidak mungkin mengucapkan sesuatu tanpa punya kepentingan historis gitu. Jadi ini kepentingan historis, bukan kepentingan politik," jelas Rocky Gerung.


"Masak karena kalah mendukung Anies mau singkirin anak kecil itu? Kan dari awal, semua orang itu menganggap bahwa ada yang buruk, ada yang manipulatif di situ. Nah, jenderal ini membaca pikiran BEM, membaca pikiran oposisi, membaca pikiran emak-emak," paparnya.


Rocky Gerung menyebut, para purnawirawan TNI itu tidak membaca pikiran Anies Baswedan.


"Jenderal ini enggak membaca pikiran Anies. Jangan-jangan Anies juga enggak peduli, pemilu sudah lewat. Udah, enggak ada apa-apa tuh," kata Rocky Gerung.


Terjebak di Pilpres 2024


Selanjutnya, Rocky Gerung menyoroti para pendukung Gibran dan Jokowi yang seolah-olah masih terjebak di momen Pemilu 2024.


Menurutnya, pendukung Gibran dan Jokowi itu merasa ketakutan tetapi hanya bisa menyalurkannya dalam argumen yang sama, yakni soal Anies Baswedan dan Pilpres 2024.


Sehingga, Rocky menilai, hal tersebut merupakan lompatan logika.


"Karena pemuja itu ketakutan, atau bahkan ingin menyelundupkan kegelisahan mereka dengan argumen yang itu-itu aja. 'Ini Anies segala macam tuh.' Lho, apa urusannya dengan Anies gitu. Itu ya memang dia mendukung Anies faktanya begitu," jelasnya.


"Tetapi lompatan logikanya karena mendukung Anies maka mau jatuhin Gibran kan dasarnya begitu," tambahnya.


"Misal wakil presidennya bukan Gibran, ya pasti enggak akan dijatuhin kan, karena prosesnya bagus. Itu ya manipulasinya, sehingga dengan cara yang sangat dangkal toh," tambahnya. 


Setelah masa kepemimpinan Jokowi, seolah-olah masyarakat terbagi menjadi beberapa kutub yang mendukung pihak tertentu dengan cara militan.


Menurut Rocky Gerung, hal tersebut adalah militansi norak.


"Kan militansi norak itu. Kenapa cuman Anies? Kenapa bilang itu juga kumpulan antara pendukung Anies dan pendukung Ganjar. Itu lebih gila lagi itu, kan Anies nama Ganjar tidak bersekutu kenapa mesti dipaksakan Gibran kan," katanya.


Rocky Gerung pun menyebut, para pendukung Jokowi yang masih terjebak dalam Pemilu 2024 itu tidak memiliki argumen rasional.


"Jadi kita mau lihat kelemahan dari pendukung Jokowi ini enggak punya argumen rasional. Nah, karena dia punya argumen rasional maka makin makin lama makin ngacau keterangannya," tandasnya.


Sumber: Tribun

Komentar