INFO! Penerbangan Domestik Bandara Kertajati Dihentikan Sejak 2 Juni 2025

- Selasa, 01 Juli 2025 | 06:55 WIB
INFO! Penerbangan Domestik Bandara Kertajati Dihentikan Sejak 2 Juni 2025




PARADAPOS.COM - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sudah tidak lagi melayani penerbangan domestik sejak 2 Juni 2025. 


Kepastian ini disampaikan oleh Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat.


"Untuk penerbangan domestik dari dan menuju Bandara Kertajati, terhitung mulai 2 Juni 2025 sementara belum tersedia," ujar Kepala Biro BIA Jabar, Deny Hermawan, dikutip dari Antara, Senin (30/6/2025).


Penghentian operasional rute domestik ini terjadi setelah maskapai Super Air Jet menghentikan seluruh layanan ke Medan, Denpasar, dan Balikpapan. 


Sebelumnya, maskapai lain seperti Lion Air, Citilink, dan AirAsia juga menarik diri, sebagian besar karena keterbatasan armada.


Menurut Deny, meski keterbatasan pesawat jadi alasan utama, rendahnya tingkat okupansi juga turut memengaruhi keputusan maskapai. 


“Maskapai memprioritaskan penerbangan dengan tingkat keterisian penumpang yang lebih tinggi,” ujarnya.


Kendati demikian, Bandara Kertajati masih beroperasi untuk satu rute internasional menuju Singapura yang dilayani maskapai Scoot dua kali seminggu, setiap Selasa dan Sabtu. 


Seluruh fasilitas bandara serta personel operasional tetap berjalan seperti biasa.


Selain itu, BIJB Kertajati juga masih melayani kedatangan jemaah haji. 


Hingga kini, kloter 1 hingga 7 telah tiba, dan kedatangan kloter selanjutnya akan terus berlanjut hingga total 21 kloter dijadwalkan rampung pada Jumat, 11 Juli 2025.


Misi Penyelamatan


Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Goena (Wikagoe), menegaskan pentingnya menyelamatkan BIJB Kertajati sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan aset BUMD Provinsi Jawa Barat, meskipun bandara tersebut kerap melaporkan kerugian tahunan.


“Kita harus upayakan bagaimana BIJB ini bisa menjadi bandara kebanggaan Jawa Barat. Kita harus upayakan penyelamatan,” kata Buky.


Salah satu upaya yang dilakukan yakni menjadikan Kertajati sebagai pusat keberangkatan haji dan umrah. 


Namun hingga kini, permintaan penambahan kuota keberangkatan melalui Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan belum membuahkan hasil.


Menanggapi wacana reaktivasi Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung sebagai alternatif, Buky menilai langkah tersebut tidak efektif. 


Ia menyoroti keterbatasan panjang landasan dan potensi kemacetan lalu lintas di kawasan Padjadjaran sebagai kendala utama.


“Husein sudah tidak efektif. Dari sisi posisi dan panjang landasan tidak memadai, dan akses lalu lintas di sekitarnya pun sudah padat,” pungkasnya.


Sumber: Liputan6

Komentar