Gatot Nurmantyo Blak-Blakan Sebut Prabowo Pilih Gibran Karena Ancaman Sang Paman, Ungkap Fakta Ini!

- Minggu, 13 Juli 2025 | 18:25 WIB
Gatot Nurmantyo Blak-Blakan Sebut Prabowo Pilih Gibran Karena Ancaman Sang Paman, Ungkap Fakta Ini!




PARADAPOS.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membongkar alasan di balik keputusan Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024.


Dikatakan Gatot, pilihan itu bukan soal politik biasa, melainkan ada unsur tekanan yang sangat kuat.


“Secara naluri saya yakin beliau (Prabowo) tidak mau, apalagi kondisi seperti ini,” kata Gatot dalam videonya yang viral di media sosial, Minggu (13/7/2025).


Gatot menyinggung soal dinamika yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) kala itu.


Ia mengingatkan bahwa sebelumnya ada gugatan soal batas usia minimum calon presiden dan wakil presiden yang dikabulkan MK.


Tapi yang menarik, kata dia, muncul pula gugatan lain yang justru menyoal batas usia maksimum.


“Dan masuk lagi gugatan yang terkait batas maksimum. Ini umpamanya kalau nanti MK memutuskan bahwa untuk menjadi Presiden atau Wapres, batas maksimalnya 70 tahun," ucapnya.


"Berarti akan ada Capres yang gagal. Apa maknanya? Sang paman mengancam Prabowo. Lu bisa juga nggak jadi,” beber Gatot blak-blakan.


Ia bahkan menyinggung momen deklarasi pasangan Prabowo–Gibran yang dilakukan secara mendadak, bahkan tanpa kehadiran Gibran.


“Makanya kau lihat kemarin sore pada saat deklarasi, kan berpacu dengan waktu itu. Maka sore-sore walaupun tanpa Gibran, dideklarasikan itu,” terangnya.


Gatot menyebut keputusan MK kala itu sangat mempengaruhi jalur politik dan kekuasaan.


“Ini ancaman jangan main-main. Dia nggak ngangkat, bisa berubah sekarang ini. Karena MK apa pun yang diputuskan adalah final. Semau-mau dia aja, kan gitu,” kuncinya.


Gatot Nurmantyo: Usulan Pemakzulan Gibran Bukan Upaya Gulingkan Pemerintahan


Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa usulan forum purnawirawan prajurit TNI yang mendesak Gibran Rakabuming Raka diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Presiden bagian dari kecintaan mereka kepada republik ini.


“Beliau-beliau ini kan senior saya yang gila semuanya. Gila sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gatot lewat kanal YouTube Refly Harun, Minggu 8 Juni 2025.


Gatot mengatakan yang mendorong para purnawirawan menyampaikan usulan tersebut karena mereka sangat khawatir terhadap kondisi negara saat ini. 


Ia menegaskan hal itu bukan bentuk tekanan atau upaya menggulingkan pemerintahan.


Selanjutnya dia mengaku tidak ikut menandatangani surat tersebut karena sedang menghadiri acara pernikahan temannya. 


Namun, ia menilai penyampaian pendapat semacam itu sah dalam sistem demokrasi.


Dan dia pun mengecam pihak-pihak yang menghina purnawirawan TNI dengan menyebut mereka "bau tanah" atau menuduh ingin kudeta.


“Jika ada pihak yang membantah silakan, tapi jangan menghina perorangan dong. Apalagi menghina purnawirawan, presiden Saya purnawirawan loh," tegasnya.


Mantan Panglima Gatot Nurmantyo Sebut Purnawirawan TNI adalah Orang-Orang Gila & Penakut, Apa Maksudnya?




PARADAPOS.COM - Ketegangan antara para jenderal purnawirawan TNI dengan tokoh ormas kembali memanas. 


Dalam sebuah pernyataan, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut para purnawirawan TNI sebagai “orang-orang gila dan penakut”.


Pernyataan itu disampaikan Gatot dalam acara Indonesia Lawyers Club, dan kini kembali viral di tengah konflik terbuka antara purnawirawan TNI dengan tokoh ormas kontroversial, Rosario de Marshall alias Hercules.


“Para purnawirawan ini adalah orang-orang gila, Pak. Yang pertama, gila karena sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Gatot dikutip YouTube Indonesia Lawyers Club.


“Yang kedua, penakut. Takut kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pernah bersumpah akan setia kepada NKRI sampai mati.” sambungnya.


Menurut Gatot, meskipun sudah pensiun, para jenderal purnawirawan tetap memegang teguh sumpah kesetiaan mereka kepada Pancasila dan UUD 1945.


Mereka, sambung Gatot, juga sangat menjunjung tinggi koordinasi dan memiliki kecintaan terhadap Presiden Prabowo Subianto.



Konflik dengan Hercules


Sebelumnya Gatot tengah menjadi sorotan terkait pernyataan keras setelah pernyataan Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang menyinggung perilaku sejumlah ormas yang ia nilai menjelma seperti preman tukang palak. 


Sutiyoso bahkan menyindir gaya berpakaian ormas yang mirip militer, terutama penggunaan baret merah yang menurutnya hanya layak dipakai prajurit Kopassus.


“Baret merah itu diperjuangkan enam bulan, bukan dibeli di pasar,” tegas Sutiyoso 


Ucapan ini langsung memicu kemarahan Hercules, Ketua Umum GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu). 


Ia membalas dengan menyebut Sutiyoso “mulut bau tanah”, sindiran keras yang menyiratkan usia tua dan dianggap melecehkan.


Mendengar hinaan tersebut, Gatot Nurmantyo langsung “turun gunung”. 


Dalam sebuah video, ia menyebut Hercules sebagai “preman berkedok ormas” dan menilai ucapannya sebagai bentuk penghinaan bukan hanya kepada Sutiyoso, tetapi seluruh purnawirawan Kopassus, termasuk Presiden Prabowo.


“Dia menghina Presiden saya. Prabowo Danjen Kopassus, Pangkostrad, purnawirawan. Kau bilang bau tanah juga?” tegas Gatot.


Ia juga menyinggung masa lalu Hercules sebagai TBO (tenaga bantuan operasi) TNI, dan mempertanyakan mengapa sosok seperti Hercules bisa mendapat tempat di Jakarta berkat bantuan purnawirawan.


Lebih lanjut, Gatot mengkritik aksi-aksi GRIB yang dinilai berbau premanisme, seperti insiden pembakaran mobil polisi di Depok. 


“Kalau polisi saja dilawan, negara ini bisa rusak. Negara tidak boleh dikuasai preman,” tegasnya.


Balasan Hercules: “Pak Gatot Sepi Job?”


Tak tinggal diam, Hercules menilai kemarahan Gatot terlalu berlebihan. 


Ia bahkan menyebut Gatot seperti “kebakaran jenggot” dan mempertanyakan mengapa dirinya yang diserang, padahal ucapan “bau tanah” ditujukan kepada Sutiyoso.


“Saya gak pernah sebut nama Pak Gatot, tapi dia ngomong seperti saya punya dosa besar. Jangan ganggu saya, Pak Gatot,” ujar Hercules.


Ia bahkan menuding Gatot hanya mencari perhatian karena sedang “sepi job”, menambah panjang daftar sindiran dalam drama terbuka antara tokoh ormas dan para mantan petinggi TNI ini.


Sumber: Fajar

Komentar