PARADAPOS.COM - Pakar Politik Gibran Hanya Nyaman Bersama Relawan Jokowi, Kalah Telak Banding AHY!Momen Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka tidak menyalami Menko Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendadak jadi sorotan.
Pasalnya, hal itu bak menunjukkan hubungan keduanya sedang tidak baik – baik saja.
Menurut Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, Gibran hanya nyaman dengan lingkupnya saja, seperti para pendukung ayahnya, Joko Widodo.
“Kenapa Gibran tidak menyalami AHY, tidak menyalami Zulkifli Hasan, Pratikno dan Menteri – Menteri senior?” ujar Refly, dikutip dari youtubenya, Selasa (12/8/25).
“Begini, ini secara psikologis ya, Gibran ini hanya nyaman kalau berada di relawan Jokowi, dikolamnya sendiri,” tambahnya.
Refly Harun menganalisa bahwa secara mentalitas, Gibran hanya nyaman ketika berada dilingkarannya sendiri.
“Secara mentalitas ini analisis saya, dia hanya nyaman berada diwilayahnya sendiri,” ucapnya.
“Kalau misalnya dekat dengan relawan Jokowi, relawan bapaknya, dia akan nyaman,” imbuhnya.
Menurut Refly, Ketika Gibran bertemu dengan AHY, dan Menteri-menteri senior lainnya, Gibran tidak melihat bahwa mereka adalah anak buahnya.
“Tapi ketika dia bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono, dia tidak melihat bahwa AHY adalah anak buah dia. Bertemu Pratikno, bertemu Zulkifli Hasan, dia tidak melihat bahwa mereka- mereka ini adalah anak buah wakil presiden,” urainya.
“Yang dia lihat adalah mereka ini orang – orang yang lebih senior dari dia, lebih berpengalaman dari dia kalau untuk Pratikno dan Zulkifli Hasan,” sambungnya.
Refly beranggapan bahwa seharusnya Gibran dan AHY ini dapat menciptakan suasana yang cair.
Pasalnya, keduanya merupakan anak muda yang sama – sama anak dari presiden.
Namun menurut Refly, Gibran merasa tidak lebih hebat dari AHY, sehingga merasa minder.
Artikel Terkait
Dukungan Pemerintah Rp 57 Juta/Tahun untuk Keluarga 10 Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Gus Dur & Soeharto
Prabowo Beri Julukan Don Si Kancil ke Dasco & Pesan Legacy untuk Kader Gerindra
Roy Suryo Diperkirakan Lanjut ke Pengadilan Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Jusuf Kalla Buka Suara Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Harus Terima Kenyataan