PARADAPOS.COM - Isu lama soal ijazah palsu yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengemuka di ruang publik.
Namun, di tengah transisi kekuasaan, kemunculan kembali isu ini dinilai bukan sekadar gosip politik biasa.
Pengamat politik Ray Rangkuti menganalisis bahwa manuver ini secara strategis justru memberikan keuntungan besar bagi Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Menurut Ray, isu ijazah palsu ini berfungsi sebagai "bom asap" atau strategi pengalihan isu yang sangat efektif.
Saat perhatian publik dan energi media tersedot untuk membahas dan memperdebatkan keabsahan ijazah Jokowi, agenda-agenda krusial yang tengah disiapkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi luput dari sorotan kritis.
"Isu ijazah palsu Jokowi secara politik menguntungkan Prabowo. Ini mengalihkan perhatian publik dari kebijakan yang sedang dijalankan oleh Prabowo," ungkap Ray Rangkuti dalam diskusinya di podcast Forum Keadilan TV pada Senin (25/82025).
Masa-masa awal pemerintahan adalah periode yang paling rentan terhadap kritik publik, terutama terkait penyusunan kabinet, alokasi anggaran, dan perumusan program kerja prioritas.
Dengan mengalihkan fokus ke polemik personal yang menyangkut Jokowi, Ray menilai pemerintahan baru mendapatkan "ruang bernapas" yang lebih leluasa untuk bergerak tanpa pengawasan ketat dari masyarakat.
Strategi ini dianggap cerdas untuk meredam potensi perdebatan dan penolakan terhadap kebijakan awal yang mungkin tidak populer.
Artikel Terkait
Bandara IMIP Didesak Tutup Total: Menhan Temukan Pelanggaran Kedaulatan & Keamanan Negara
Darurat Sampah Indonesia: Penanganan Baru 24%, Menteri Tetapkan Status Darurat
Ijazah S1 Jokowi Diklaim Palsu oleh Sosiolog Hukum UNJ: Fakta & Analisis Hukum
UGM Tolak Uji KHS Jokowi oleh Pihak Eksternal, Dituding Proteksi Presiden di Sidang KIP