“Melihat kecepatan dan kebrutalan Baracuda Rantis Brimob tampak sekali memang menarget korban para demonstran. Tapi sial hanya dapat satu korban, dan itu pengemudi Ojol yang bukan demonstran,” sambungnya.
Adhie menilai kebiadaban yang terjadi sebagaimana terjadi pada peristiwa KM 50, Kanjuruhan.
“Menurut saya karena kebiadaban ini bukan aksiden seperti peristiwa KM 50 dan Kanjuruhan, harus ada jenderal yang bertanggungjawab untuk ini semua,” jelasnya.
“Jangan terprovokasi hanya sekedar duka bersama harus menjadi gerakan bersama membersihkan jaringan Jokowi Mania di kepolisian,” ungkapnya tegas.
Ia lantas menyebutkan apa yang disampaikan Letjend Gatot Nurmantyo di Reuni KAMI yang digelar di Jogjakarta pada 18 Agustus 2025.
Gatot mengatakan ada banyak tanda-tanda kurang baik yang mengarah ke Presiden Prabowo Subianto.
Gatot mencium gelagat kuat ada pihak-pihak tertentu ingin menjatuhkan Presiden Prabowo Subianto.
“Tanda-tandanya mudah dibaca, terjadi sejak tiga bulan Prabowo menjabat sebagai Presiden,” kata Gatot.
“Ketua Presidium KAMI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah ingatkan hal ini kepada Prabowo di Yogyakarta. Tapi dijawab Prabowo dengan menganugerahi gelar Kenegaraan kepada orang-orang Jokowi di Kabinet…,” ungkap Adhie.
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Didekati PSI Jadi Dewan Penasihat? Bertemu Bro Ron Usai Lama Tak Terlihat!
Dokter Tifa Bongkar Kejanggalan Salinan Ijazah Jokowi di KPU, Ini Fakta yang Ditemukan
Setahun Prabowo Memimpin: Geng Solo Harus Dituntaskan!
Listyo Sigit Naikkan Sejumlah Komjen, Prof Ikkar Beber Jurus Penyelamatan Keluarga Jokowi