“Kalau ini sudah ditarik, maka proses pemakzulan Gibran itu sangat gampang. Karena ini syarat utama,” ungkapnya, membeberkan strategi politik di balik aksinya.
Lebih jauh, Rismon Sianipar tidak hanya berhenti pada tuntutan pencabutan surat.
Ia secara langsung menyerukan agar Gibran Rakabuming Raka legawa untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil presiden.
Seruan itu disampaikannya sebagai solusi agar para pejabat negara tidak tersandera dalam polemik yang ia yakini penuh dengan kebohongan.
“Makanya Gibran, mundur sajalah,” seru Rismon.
“Daripada pejabat-pejabat di sini harus menipu, harus berbohong demi Anda, demi keluarga Anda," sambung dia.
Rismon memandang bahwa polemik ijazah ini telah mencederai rasa keadilan publik.
Ia menyayangkan bagaimana sosok dengan riwayat pendidikan yang ia anggap tidak jelas bisa menduduki salah satu jabatan tertinggi di republik, sementara jutaan anak bangsa lain yang lebih kompeten tersisihkan.
“Jutaan anak-anak kita yang lebih layak daripada Gibran. Tetapi orang yang ijazahnya tidak jelas seperti ini yang harus menjadi wakil presiden,” katanya dengan nada prihatin.
Pada intinya, Rismon Sianipar bersikukuh pada argumennya bahwa Gibran tidak memiliki ijazah setingkat SMA atau SMK yang diakui secara formal di Indonesia.
Dokumen yang dimiliki Gibran, menurutnya, hanyalah surat keterangan yang diterbitkan untuk kepentingan politik sesaat.
“Jadi intinya tuh Gibran tidak punya ijazah SMA/SMK. Hanya punya surat keterangan untuk jadi Wapres,” pungkasnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Viral! Megawati Soekarnoputri Ungkap Masa Muda: Aku Pintar, Cantik, Banyak yang Naksir
Sufmi Dasco Ahmad Kian Diunggulkan Capres 2029, Ini Sinyal dan Alasannya
Klarifikasi Sahroni: Bantah Hoaks Black Mamba & Dampak Bully pada Anak
Kader PDIP Sindir Jokowi: Memori Sakit Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional