"Ijazah Gibran yang kemudian banyak sekali bolong-bolongnya Pak Jokowi itu juga bermasalah tapi ini jauh lebih bermasalah. Sampai kita bingung kok antara Setneg sama KPU berbeda," kata Refly.
Refly menuturkan bila ijazah Gibran ternyata bermasalah maka dapat berujung putra Jokowi itu bisa dimakzulkan.
Hal itu akan berdampak pada masa depan politik kelompok Jokowi yang akan berakhir.
"Karena itu ibarat pohon yang sudah melemah atau orang yang sudah melemah dia membutuhkan gantungan atau cengkeraman yang kuat. Dan cengkraman yang kuat itu pohon yang kuat itu bernama Prabowo Subianto. Jadi dia ingin memeluk Prabowo Subianto bila perlu sampai dua periode," kata Refly.
Bahkan, kata Refly, mengutip pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari bahwa ada wacana koalisi permanen selama 20 tahun.
Dimana, Prabowo akan mendukung Gibran menjadi presiden selama dua periode.
"Sampai begitu imajinasinya. Apakah itu sah atau ya sah-sah saja tapi sekali lagi apakah Gibran punya kualitas untuk menjadi pemimpin baik masa kini maupun masa depan kan this is the question," katanya.
"Maka saya katakan daripada ini posisi Jokowi yang strong saya melihat posisi ini menunjukkan bahwa dia mulai melemah," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah Juang Prabowo-Gibran, Andi Azwan menuturkan komitmen politik antara Prabowo dan Jokowi hanya diketahui oleh keduanya.
Ia menyebutkan dukungan terhadap Prabowo-Gibran selama dua periode merupakan pembicaraan di internal relawan Jokowi.
"Seluruh relawan-relawan beliau ya internal kita ginilah kita dalam meja panjang itu ya kita diskusi panjang bagaimana Indonesia itu ke depan seperti apa, seperti apa ya kan. Yang kita tanyakan apakah kita bisa mempertahankan dua periode untuk Prabowo-Gibran ini biar ada keberlanjutan," kata Andi Azwan.
Ia mencontohkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih dan Sekolah Rakyat yang membutuhkan waktu dua periode.
Namun, relawan Jokowi, Bara JP menemui Presiden Jokowi serta berdiskusi mengenai dukungan Prabowo-Gibran selama dua periode.
"Sebetulnya sudah 6 bulan yang lalu kita bicara ini sebetulnya dan kita tidak mau publish atau apa memang itu adalah untuk internal kita sendiri," kata Andi.
"Ya, ketika itu muncul di permukaan ada ini ya memang jadi begitu besar ya," sambungnya.
Andi mengatakan Jokowi memberikan pernyataan itu setelah didesak awak media.
Akhirnya perintah Jokowi kepada relawan itu menjadi konsumsi publik.
"Menimbulkan suatu adalah pro dan kontra di situ kan ya kalau kita lihat ya dari segi politik kalau saya melihatnya ya ini wah ini berarti Pak Jokowi ini ya mungkin masih diperhitungkan oleh elit-elit politik nih keberadaan beliau gitu loh," katanya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo Beri Julukan Don Si Kancil ke Dasco & Pesan Legacy untuk Kader Gerindra
Roy Suryo Diperkirakan Lanjut ke Pengadilan Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Jusuf Kalla Buka Suara Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Harus Terima Kenyataan
Roy Suryo Ditahan, Ijazah Jokowi Akan Diuji di Sidang: Fakta Terbaru