Bukti pengaruh Luhut terlihat dari beberapa pernyataan publiknya yang langsung menyentuh kebijakan strategis. Salah satunya adalah permintaannya agar Prabowo tidak diatur oleh organisasi buruh, padahal Presiden dikenal memiliki kedekatan dengan kelompok buruh.
Selain itu, Luhut juga secara terbuka meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyuntikkan dana sebesar Rp50 triliun ke Indonesia Investment Authority (INA), menunjukkan peran aktifnya dalam kebijakan ekonomi.
Posisi Strategis Luhut Pandjaitan
Sebagai Jenderal TNI Purnawirawan dengan hubungan lama bersama Prabowo sejak masa militer, Luhut menempati posisi khusus dalam struktur kekuasaan. "Perlu dicatat, LBP bukan tipe anak buah. Dia adalah 'komandan' dari dua presiden," tegas Hari Purwanto.
Karakter Luhut yang tidak mudah diatur dan pengalaman panjangnya di pemerintahan membuatnya menjadi figur yang terus memainkan peran penting dalam dinamika politik Indonesia, baik di era Jokowi maupun dalam pemerintahan Prabowo Subianto yang baru.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Krisis PBNU: Ancaman PBNU Tandingan & Desakan Muktamar Luar Biasa
Komisi III DPR Tolak Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden: Alasan & Dampaknya
Pembalakan Liar di Sumatera Diduga Picu Banjir Bandang, Desakan Tangkap Korporasi Menguat
Dasco vs Sjafrie: Sinergi Dua Penopang Utama Pemerintahan Prabowo, Bukan Rivalitas