Rupiah Melemah ke Rp16.631, Tertekan Sinyal Hawkish The Fed dan Data China
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS tercatat melemah dalam sepekan terakhir periode 27-31 Oktober 2025. Meski ditutup menguat tipis pada Jumat (31/10/2025) ke level Rp16.631 per dolar AS, secara mingguan mata uang Indonesia ini melemah 0,17 persen dari posisi sebelumnya di Rp16.602.
Faktor Eksternal Penyebab Pelemahan Rupiah
Pengamat ekonomi, Ibrahim Assuaibi, mengidentifikasi sentimen eksternal sebagai pendorong utama pelemahan Rupiah. Dua faktor kuncinya adalah kebijakan moneter AS dan data ekonomi China yang lemah.
Pengaruh Kebijakan The Fed dan Sinyal Hawkish
Federal Reserve (The Fed) memang memangkas suku bunga 25 basis poin. Namun, pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang meragukan pemangkasan lebih lanjut, justru mendorong penguatan imbal hasil obligasi AS dan nilai Dolar. Kondisi ini memberikan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah.
Dampak Kontraksi Manufaktur China
Di sisi lain, aktivitas manufaktur China yang menyusut selama tujuh bulan berturut-turut memperburuk sentimen pasar. Data ini meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan permintaan ekspor, yang berdampak pada mata uang di kawasan Asia.
Artikel Terkait
UMP 2026: Pemerintah Bahas Formula Baru untuk Keseimbangan Pekerja dan Pengusaha
Top Gainers BEI 27-31 Oktober 2025: SSTM Melonjak 95,31%, Ini Daftar 10 Sahamnya
Pemilik RS Mitra Keluarga (MIKA): Profil Perusahaan dan Daftar Lengkap Pemegang Saham
Analisis Kinerja TBIG 9 Bulan 2025: Laba Turun, Utang Jangka Pendek Anjlok Drastis