Eddy menegaskan bahwa semua ketentuan komersial akan dituangkan dalam perjanjian pinjaman yang akan segera ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Opsi Debt to Equity Swap dan Tata Kelola Perusahaan
Skema debt to equity swap berpotensi dimasukkan dalam klausul perjanjian pinjaman. Superkrane memastikan bahwa jika skema ini diterapkan, prosesnya akan dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Superkrane juga berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dengan melakukan evaluasi berkala terhadap kemampuan CBRE dalam memenuhi kewajibannya, baik secara internal maupun dengan melibatkan pihak ketiga.
Struktur Pembiayaan Akuisisi Kapal Hai Long 106
Nilai akuisisi kapal Hai Long 106 mencapai USD 100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun. Dalam skema pembiayaan ini, Hilong Group menjadi pemberi pinjaman terbesar senilai USD 25 juta (25%).
Sementara itu, Yafin Tandiono Tan secara total memiliki porsi 30%, yang terdiri dari pinjaman individu senilai USD 11 juta, PT Saga Investama Sedaya USD 12,5 juta, serta Superkrane USD 6,5 juta. Yafin merupakan Presiden Direktur dan pengendali Superkrane, serta pemilik 50% saham PT Saga Investama Sedaya.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Saham CBRE Anjlok 7.54%: Analisis Lengkap Rugi Membengkak & Prospek Akuisisi Kapal
Prospek BUVA & RATU, Saham Milik Happy Hapsoro, Melejit 1.470% di 2025
Potensi BREN dan PTRO Jelang Rebalancing MSCI: Analis Soroti Saham Prajogo Pangestu
Kesepakatan Amazon-OpenAI USD 38 Miliar Warnai Koreksi Bursa Asia, Ini Dampaknya