paradapos.com - Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menekankan risiko pidana bagi penjualan LPG 3 kilogram di penyalur non resmi yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, mengingatkan bahwa UU Migas 22 tahun 2001 menyebutkan ancaman pidana penjara atau denda maksimal Rp30 miliar untuk penjualan di luar Badan Usaha yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Baca Juga: Utang Indonesia Mencapai Rp8.041 triliun per November 2023 masih Dianggap Aman
Dalam merespons keluhan warga di Tarakan terkait penyalur yang menjual LPG 3 kilogram di atas HET, Pertamina mengingatkan mitra penyalur resmi untuk tidak melibatkan pengecer dalam penjualan di atas HET.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kisah Sukses UMKM Go Digital: Jims Honey, Sovlo, Kanky Raih Omzet Miliaran
Reksa Dana untuk Pemula di Jawa Timur: Seminar Online BEI & MNC Asset Management
Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp5,6 Triliun, Proyek Infrastruktur Air Dominan
Saham CBRE Anjlok 7.54%: Analisis Lengkap Rugi Membengkak & Prospek Akuisisi Kapal