SIANG itu, Pujiarto (33), istrinya dan dua saudaranya tengah berjibaku membuat dan mengemas keripik buah di rumahnya, di salah satu sudut Dukuh Beji, Desa Selakambang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Hari itu mereka membuat keripik nanas dan keripik salak.
Puji, panggilannya bertugas menggoreng irisan buah dengan vacuum frying. Proses menggoreng ini memakan waktu 1,5-2 jam untuk enam kilogram buah sekali goreng. Mengingat kapasitas penggorengannya tidak terlalu besar sehingga kuantitasnya tidak bisa untuk menggoreng terlalu banyak.
Sedangkan istrinya, Riyani (34) dan kakak iparnya mengemas keripik yang sudah matang ke dalam standing punch. Adapun kakaknya yang lain mengepres tutup kemasan agar tidak mudah sobek.
Baca Juga: Manfaat Makan Singkong Rebus Untuk Kesehatan
"Ini untuk memenuhi pesanan di wilayah Banyumas Raya, Tegal dan Jabodetabek," kata Pujiarto, Rabu, 13 Desember 2023.
Pujiarto mengawali usaha memproduksi camilan keripik buah mulai 2021 lalu. Dia yang tadinya bekerja di Bekasi membantu ayahnya yang kontraktor, pulang kampung karena pandemi Covid-19.
Awalnya dia menjual nanas ke tengkulak hasil tanaman di lahan keluarga. Dua kali kirim ke Madiun sebanyak 20.000 butir nanas, katanya sebagai bahan baku keripik. Namun dia malah kena tipu tidak dibayar sama sekali.
Baca Juga: Ini Minuman yang Wajib Dikonsumsi Untuk Meningkatkan Imun Tubuh
Karena di pekarangan masih banyak nanas yang belum dipetik, dia tercetus untuk membuat keripik seperti produk keripik apel di Malang. Dengan uang Rp 300 juta di tabungan, dia gunakan sebagai modal awal.
Pergilah Pujiarto ke Malang untuk membel mesin penggorengan keripik buah. Di sana dia mendapat pelatihan seminggu. Mesin vacuum frying dibeli lalu melakukan uji coba selama tiga bulan hingga dihasilkan keripik buah yang renyah dan tidak meninggalkan rasa buahnya.
Proses pengolahannya, dari bahan baku dikupas, dibersihkan, dipotong kecil-kecil lalu dibekukan di frezer selama 24 jam. Khusus nanas, dibekukan jangan sampai lewat sehari.
Baca Juga: Cegah Longsor, Jalur KA Rawan di Daop 5 Ditanami Rumput Akar Wangi
Proses pembekuan ini dilakukan agar keripik buah tetap renyah meski sudah digoreng dan disimpan dalam waktu lama. Setelah itu baru digoreng, ditiris dan dikemas hingga siap jual.
Setelah produksi, dia membuat kemasan dan nama yang lebih menarik. Nama merk Keripik Buah 'Mboke Inyong' dipilih karena njawani sekali dan mudah diingat.
Artikel Terkait
Repower Asia (REAL) Catat Laba Rp398 Juta, Melonjak 43% di Tengah Transformasi Properti Digital
Waspada Koreksi IHSG November 2025: Analisis & Rekomendasi Saham (BBCA, BMRI)
Viral Isu Pertalite Bercampur Air di Jatim, Diduga Rekayasa Sistematis
Trump dan Xi Jinping di APEC 2025: Dampaknya bagi Indonesia dan Ekonomi Global