LombokPost-Komoditas bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan beras menjadi langganan penyumbang inflasi. Untuk mencapai stabilitas inflasi, Bank Indonesia (BI) mendorong adanya produktivitas pangan melalui klaster tani binaan.
Sejak 2023 lalu, BI NTB memiliki klaster cabai binaan di lahan seluas 200 hektare. Klaster ini menjadi penyuplai paling besar di tingkat nasional pada masa off season. Pada tahun ini, luas lahan klaster binaan bertambah menjadi 600 hektare.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) NTB Berry Arifsyah Harahap mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ini memberikan dampak terhadap produktivitas pangan di NTB. Baca Juga: KB-TK Insan Prestasi Mulai Jaring Calon Murid Baru
Hal itu tentu berimbas pada stok dan harga pangan di pasaran. ”Cuaca ekstrem memang tidak bisa diubah, yang bisa hanyalah bagaimana mencari solusi lain dari teknik produksinya,” ujarnya, Jumat (12/1).
Baca Juga: BI NTB Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi NTB 2024 Akan Lebih Baik
Sejak dua tahun lalu, BI NTB melakukan pembinaan terhadap Kelompok Tani Orong Balak di Lombok Timur. Pembinaan itu mendorong produktivitas cabai melalui penggunaan pupuk organik dengan pemberian bantuan sosial berupa rumah kompos, berbagai pelatihan, dan penggunaan digital farming.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat