Dia mencontohkan daerah penghasil beras seperti Sulawesi Selatan, yang menggunakan pengairan teknis, tentu tidak bergantung pada curah hujan, sehingga petaninya tetap bisa tanam, dan biasanya pada Akhir Januari sudah bisa panen, tetapi memang tidak sebanyak seperti kondisi normal.
"Sehingga kemungkinan harga beras akan tetap tinggi. Di Bulog pun tetap berupaya agar bagaimana pun stok beras harus tetap ada. Di sisi lain di Provinsi NTT tidak ada stok dari petani yang bisa dibeli, jadi Bulog minta ke pusat agar bisa dikirimkan dari Kanwil Bulog provinsi lain yang memiliki stok lebih," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kupangnews.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat