Kemudian, ada juga UMKM yang diketahui naik menjadi Rp20,9 triliun.
Sedangkan, PMA (penanaman modal asing) sendiri diketahui mengalami penurunan, dengan nilai sebesar Rp23,14 triliun.
Berdasarakan informasi yang dikutip dari laman ANTARA, ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan Provinsi Jawa Tengah banyak diminati oleh pemodal.
Diantara faktor-faktor tersebut adalah, aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja, serta upah yang kompetitif.
Hingga di penghujung tahun 2023, diketahui Provinsi Jawa Tengah mampu menyerap sebanyak 280.643 tenaga kerja.
Dari beberapa sektor yang ada, diketahui sektor PMA lah yang memang menyerap banyak tenaga kerja.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat